Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sesak napas akibat alergi memang bisa mengganggu kualitas hidup. Tetapi dengan pengobatan yang tepat, gejala ini bisa dikendalikan. Dikutip dari pafikabupatenbintan.org, penggunaan obat antihistamin, inhaler kortikosteroid, dan imunoterapi adalah beberapa pilihan yang terbukti efektif untuk mengatasi sesak napas akibat alergi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sesak napas akibat alergi sendiri terjadi ketika tubuh merespons zat asing seperti debu, serbuk sari, atau makanan tertentu yang dianggap berbahaya oleh sistem imun. Reaksi alergi ini bisa menyebabkan penyempitan saluran pernapasan, yang mengarah pada gejala sesak napas.
Selain itu, menghindari alergen pemicu dan menggunakan alat bantu seperti nebulizer juga bisa memberi kelegaan. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter agar pengobatan yang dipilih sesuai kondisi tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengelola alergi agar tidak kambuh
Salah satu cara paling efektif untuk mengatasi sesak napas akibat alergi adalah dengan menghindari paparan alergen yang memicu reaksi alergi. Di Indonesia, faktor lingkungan seperti polusi udara, debu, dan serbuk sari sering menjadi penyebab utama alergi yang memicu sesak napas.
Menjaga kebersihan rumah, memakai masker saat keluar rumah, atau menghindari makanan yang diketahui bisa menyebabkan alergi adalah langkah-langkah preventif yang dapat mengurangi gejala sesak napas. Selain itu, kAnda bisa juga menggunakan air purifier di rumah untuk membantu mengurangi kadar alergen di udara.
Gunakan nebulizer atau alat penyemprot
Bagi yang mengalami sesak napas parah, penggunaan nebulizer bisa menjadi pilihan pengobatan yang sangat efektif. Alat ini menyemprotkan obat dalam bentuk uap yang bisa langsung masuk ke saluran pernapasan, memberikan kelegaan lebih cepat.
Menurut studi yang dipublikasikan oleh Jurnal Pulmonologi Indonesia, penggunaan nebulizer sangat membantu dalam mengatasi gejala sesak napas akibat alergi, terutama pada pasien asma yang mengalami krisis pernapasan. Penggunaan nebulizer harus berdasarkan anjuran dokter dan dilakukan dengan cara yang benar agar dapat memberikan manfaat maksimal.
Mengelola alergi agar tidak kambuh
Selain pengobatan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengelola alergi dan mencegah sesak napas kambuh. Salah satunya adalah menjaga pola makan yang sehat dan menghindari makanan yang bisa memicu alergi.
Makanan seperti kacang, telur, atau makanan laut sering kali menjadi pemicu reaksi alergi. Selain itu, rutin berolahraga untuk menjaga kesehatan paru-paru dan daya tahan tubuh juga sangat dianjurkan.