Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Dengan usia yang semakin bertambah, kemampuan untuk ereksi pun dapat menurun. Tak heran, banyak pria yang mengonsumsi obat kuat guna memuaskan pasangannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun, rupanya tidak semua orang bisa mendapatkan manfaat yang sama. Menurut dokter dan seksolog Boyke Dian Nugraha, terdapat beberapa kondisi yang justru sebaliknya akan mendatangkan masalah kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kondisi apa yang dimaksudkan itu? Dalam acara "Dua Untuk Aku, Dua Untuk Kamu", ia pun menjelaskan tiga di antaranya.
Pertama, ini berhubungan dengan riwayat penyakit jantung. Apabila seorang pria pernah mengalami masalah pada organ jantung, Boyke mengatakan mengonsumsi obat kuat justru akan memicu penyakit terkait untuk datang kembali. Hal ini rupanya dikarenakan zat kimia sildenafil yang terkandung pada obat kuat.
“Zat ini akan menyebabkan tekanan darah menjadi turun sehingga aliran oksigen ke jantung terganggu yang akhirnya mengakibatkan serangan jantung,” katanya di Jakarta pada 8 Agustus 2019.
Ilustrasi pasangan gagal bercinta. shutterstock.com
Selanjutnya, kondisi lain yang justru berdampak buruk saat mengonsumsi obat kuat ialah pria dengan masalah penggunaan obat tertentu. Misalnya, alergi terhadap sildenafil dan tadalafil, dan keduanya pasti terkandung di dalam obat kuat.
“Kalau digunakan, justru akan menimbulkan masalah seperti ruam, bentol-bentol, dan kemerahan. Yang ada, Anda batal bersenggama karena mengatasi alergi ini,” katanya.
Terakhir, ini mengenai kepemilikan penyakit darah tinggi atau hipertensi. Dalam hal ini, Boyke mengatakan bahwa kandungan pada obat kuat yang dikonsumsi bisa menyebabkan kenaikan tekanan darah. Padahal, hubungan seksual sendiri juga sudah menaikan tekanan darah sehingga, apabila keduanya dilakukan, bisa sangat membahayakan.
“Minum obat kuat, memicu tekanan darah tinggi. Bersenggama juga memicu tekanan darah tinggi. Kalau begini, bisa meninggal pasiennya, jadi wajib dihindari,” katanya.