Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

4 Destinasi Pariwisata Berkelanjutan, di Mana Saja Lokasinya?

Indonesia terus mengembangkan pariwisata berkelanjutan. Sejumlah destinasi dinilai cocok mengusung konsep itu. Ini daftar lokasinya

24 Oktober 2023 | 09.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sustainable Tourism atau pariwisata berkelanjutan terus dikembangkan di Indonesia. Dilansir dari artikel berjudul 'Destinasi Wisata Berbasis Sustainable Tourism di Indonesia' oleh kemenparekraf.co.id, sustainable tourism didefinisikan sebagai konsep pengelolaan tempat wisata yang dapat memberikan efek jangka panjang terhadap sosial, budaya, lingkungan, dan ekonomi. Dilansir dari berbagai sumber, inilah 5 destinasi wisata berkelanjutan di Indonesia: 

1. Situs Megalitik (Flores dan Cianjur) 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mencanangkan, bahwa situs bersejarah seperti Desa Megalitik di Flores, Pokekea di Taman Nasional Lore Lindu, dan Gunung Padang Cianjur dapat menjadi destinasi wisata yang menjanjikan. Situs megalitik menawarkan kekuatan sejarah dan budaya yang khas Indonesia dan tentunya dapat mengedukasi masyarakat.

2. Taman Nasional Baluran (Situbondo)

Menawarkan pesona alamnya yang indah, Taman Nasional Baluran masih lestari dengan kondisi alam dan satwa terjaga dengan baik. Dijuluki sebagai 'Little Africa', tempat wisata ini menunjukkan ciri khas berupa savana. Taman Nasional Baluran tak pernah sepi peminat, bahkan menurut data bps.go.id, di tahun 2016 pengunjung dari domestik dan mancanegara selama satu tahun mencapai 92 ribu lebih wisatawan.

3. Umbul Ponggok (Klaten) 

Bagi penikmat wisata bawah air, Umbul Ponggok dapat dijadikan opsi sebagai sustainable tourism di daerah Jawa Tengah. Umbul Ponggok menawarkan wisata bawah air berupa snorkling, diving, dan layanan foto di bawah air. Uniknya ini dilakukan di dalam kolam yang dibuat menyerupai dasar laut. Dilansir dari disporapar.jatengprov.go.id, Umbul Ponggok awalnya merupakan sumber mata air Desa Ponggok sejak ratusan tahun lalu. Pengunjung seolah dibawa menikmati suasana seperti pantai lepas.

4. Hutan Monyet (Bali) 

Selain sebagai pusat destinasi wisata alam, Bali juga memiliki sustainable tourism tak kalah menarik. Dikenal dengan Suaka Hutan Suci Kera atau hutan kera, wisata ini memberikan nuansa cagar alam yang merupakan rumah bagi 1.200 lebih ekor monyet. Monyet-monyet tersebut oleh warga sekitar dianggap suci. Menurut situs monkeyforestubud.com, kawasan ini sudah ada sejak abad ke-14 dengan luas mencapai 12.5 hektar.

MELINDA KUSUMA | DEWI ELVINA MUTHIARINY

Pilihan Editor: 7 Tren Pariwisata Masa Depan yang Mendukung Keberlanjutan 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus