Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pati resisten merupakan sebutan untuk jenis karbohidrat yang tidak bisa dicerna oleh usus kecil di tubuh. Jenis pati ini tidak dapat dipecah oleh tubuh untuk digunakan sebagai energi. Meskipun demikian, pati resisten menyimpan sejumlah manfaat bagi kesehatan. Lantas, apa manfaat dari pati resisten bagi tubuh?
1. Meningkatkan sensitivitas insulin
Dilansir dari healthline.com, pati resisten membantu tubuh meningkatkan daya tanggap sel-sel tubuh terhadap insulin. Hal ini merupakan kabar baik sebab dengan meningkatkan sensitivitas insulin tubuh dapat membantu menghindari tubuh dari beragam penyakit kronis. Sensitivitas insulin yang rendah (resistensi insulin) menjadi faktor risiko utama untuk beberapa penyakit serius, termasuk sindrom metabolik, diabetes tipe 2, obesitas, penyakit jantung, dan Alzheimer.
2. Meningkatkan kesehatan usus
Melansir dari hopkinsdiabetesinfo.org, pati resisten ketika dicerna oleh tubuh tidak dipecah menjadi gula sehingga tidak meningkatkan gula (glukosa) dalam tubuh. Justru pati resisten dapat meningkatkan kesehatan usus karena ketika pati resisten difermentasikan di dalam usus besar. Hasil fermentasi ini berfungsi sebagai makanan bagi bakteri baik dalam usus besar. Hal ini memberikan kesehatan pada usus secara menyeluruh dan membantu dalam melindungi tubuh mengalami gangguan pencernaan serius.
3. Menjaga usus besar tetap sehat
Bakteri baik di usus besar bertindak untuk mengubah pati resisten menjadi asam lemak rantai pendek, yang paling penting adalah butirat. Hal ini karena butirat merupakan sumber energi pilihan sel usus besar. Dikutip dari csiro.au, butirat memiliki fungsi untuk mengurangi tingkat pH usus besar, peradangan, dan menurunkan kemungkinan terkena kanker kolorektal
4. Mendorong penurunan berat badan
Dilansir dari webmd.com, karena pati resisten lebih sulit dicerna, tubuh akan menggunakan lebih banyak energi untuk mencoba memecahnya. Pati resisten juga bisa membantu menurunkan hormon yang menyebabkan rasa lapar. Hal ini membuat tubuh merasa kenyang dan tidak mudah lapar. Rasa kenyang yang meningkat dapat mencegah keinginan untuk ngemil yang tidak perlu dan mengurangi asupan kalori yang berlebihan.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini