Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Di masa pandemi Covid-19, anak sangat rentan kekurangan gizi karena penurunan daya beli. Perwakilan UNICEF mengungkapkan sebelum pandemi sekitar 2 juta anak Indonesia menderita gizi buruk. Setelah pandemi akan ada sekitar 7 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami stunting di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
UNICEF juga memperkirakan jumlah anak yang mengalami kekurangan gizi akut di bawah 5 tahun bisa meningkat 15 persen secara global pada tahun ini, jika tidak ada tindakan. Namun, untuk mencegah peningkatan stunting, pemerintah memperbesar bantuan sosial untuk keluarga miskin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ahli gizi dan Ketua Tim Ahli Pengembangan Panduan "Isi Piringku", Sri Anna Marliyati, mengatakan ada empat pilar gizi seimbang untuk mencegah stunting.
"Makanan bergizi seimbang terdiri dari lauk pauk, karbohidrat, buah-buahan dan sayuran," ungkapnya. Berikut empat pilar gizi seimbang:
Mengonsumsi pangan beraneka ragam
Bila anak bosan makan nasi bisa diganti dengan ubi, jagung, mi, dan roti. Gantilah nasi dengan makanan yang mengandung karbohidrat. Terkadang anak bosan makan telur, maka bisa diselingi dengan tahu, tempe, ikan, dan daging. Begitu juga dengan sayur dan buah, hidangkan dan bentuklah agar menarik bagi anak.
Membiasakan perilaku hidup bersih
Memberikan contoh pada anak untuk selalu mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban, dan selalu memakai masker saat beraktivitas di luar rumah. Selain itu, hindari kebiasaan merokok di dalam rumah. Merokok di dalam rumah bisa menimbulkan efek buruk kesehatan jangka panjang pada anak-anak.
Melakukan aktivitas fisik
Setelah kebutuhan gizi tercukupi, anak bisa melakukan aktivitas fisik yang rutin, seperti berlari di pekarangan rumah dan senam. Ajaklah anak senam di rumah, di lapangan, atau ruang terbuka yang tidak ramai. Beraktivitas pagi hari, sebelum pukul 09.00 WIB, akan membantu anak mendapatkan vitamin D dari sinar matahari.
Memantau untuk mempertahankan berat badan normal
Pantaulah berat badan, tinggi, dan lingkar kepala anak. Vaksinlah anak agar terhindar dari penyakit berbahaya.