Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

5 Dampak Psikologis dari Perselingkuhan dalam Suatu Hubungan

Ketika Anda mengetahui perselingkuhan pasangan, baik itu emosional maupun seksual, reaksi emosional yang muncul bisa sangat intens.

20 November 2024 | 18.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perselingkuhan, baik yang bersifat emosional maupun seksual, dapat memicu serangkaian dampak mulai dari gejolak emosi yang intens hingga konsekuensi jangka panjang seperti hilangnya kepercayaan, penurunan harga diri, dan gejala-gejala terkait stres pasca-trauma.

Tindak pengkhianatan ini seringkali meninggalkan luka mendalam pada pihak yang dikhianati, yang meskipun tampak sebagai masalah hubungan, sebenarnya menyentuh aspek emosional dan psikologis yang lebih kompleks.

Menyadari dampak mendalam dari ketidaksetiaan terhadap kesehatan mental dan pentingnya intervensi profesional untuk menghadapinya bisa sangat membantu. Berikut adalah beberapa konsekuensi psikologis yang perlu diperhatikan pasca perselingkuhan terjadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Kekacauan emosional
Ketika Anda mengetahui perselingkuhan pasangan, baik itu emosional maupun seksual, reaksi emosional yang muncul bisa sangat intens. Anda mungkin merasakan berbagai perasaan kuat seperti pengkhianatan, kemarahan, kesedihan, dan kebingungan. Pengkhianatan ini sering kali memunculkan rasa kehilangan dan kekosongan yang mendalam, sementara kemarahan bisa muncul sebagai respons terhadap pelanggaran kepercayaan. Kesedihan dapat menimbulkan perasaan kesepian atau keputusasaan, dan kebingungan dapat menumbuhkan pertanyaan tentang "mengapa" dan "bagaimana" perselingkuhan itu terjadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Emosi-emosi ini bisa berlangsung lama setelah perselingkuhan terungkap dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan gejala yang mirip dengan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) jika tidak ditangani dengan baik.

2. Harga diri rendah
Dampak psikologis dari perselingkuhan sering kali lebih dalam daripada sekadar mengatasi masalah kepercayaan dan dapat memengaruhi rasa percaya diri seseorang. Mereka mungkin mulai meragukan nilai, daya tarik, atau kecukupan diri mereka. Keraguan ini bisa merusak harga diri mereka, membuat mereka merasa tidak mampu dan tidak berharga, bahkan jauh setelah perselingkuhan terjadi.

Dilansir dari Betterhelp.com, beberapa individu mungkin cenderung menyembunyikan rasa pengkhianatan dan menyalahkan diri sendiri, yang justru memperburuk dampaknya terhadap harga diri mereka.

Perselingkuhan sering kali bukan hanya pelanggaran kepercayaan, tetapi juga pukulan terhadap konsep diri seseorang, terutama jika ada perubahan dalam status hubungan atau pernikahan. Ini dapat membuat proses penyembuhan menjadi lebih sulit, khususnya dalam hal memenuhi kebutuhan emosional dan fisik seseorang.

3. Kesulitan menjalin hubungan di masa depan
Dampak perselingkuhan bisa membuat seseorang kesulitan untuk menjalin hubungan di masa depan. Takut disakiti lagi sering membuat mereka enggan membuka diri atau membangun hubungan emosional yang lebih dalam.

Mengalami atau menyaksikan perselingkuhan bisa meninggalkan kesan bahwa orang lain sulit dipercaya sepenuhnya, yang kemudian memengaruhi hubungan dan interaksi di masa depan. Hal ini bisa membuat seseorang menjadi lebih hati-hati dan pesimis, sehingga sulit untuk percaya pada hubungan yang jujur dan setia.

4. Trust Issues
Dikhianati dalam sebuah hubungan bisa membuat sangat sulit untuk mempercayai siapa pun lagi. Pengalaman ini tidak hanya terbatas pada pasangan romantis, tetapi juga bisa memperburuk kepercayaan terhadap teman, keluarga, atau orang-orang terdekat lainnya. Rasa pengkhianatan ini mengguncang dasar hubungan yang selama ini dianggap aman, sehingga menimbulkan keraguan yang mendalam tentang siapa yang benar-benar dapat dipercaya. Perasaan ini dapat mempengaruhi cara kita membangun hubungan di masa depan, karena kita menjadi lebih berhati-hati dan sering kali meragukan niat baik orang lain, bahkan jika mereka tidak memiliki maksud buruk.

5. Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Perselingkuhan dapat muncul dalam bentuk pikiran yang mengganggu, kilas balik, reaksi emosional yang meningkat, dan menghindari hal-hal yang mengingatkan pada perselingkuhan. Dilansir dari Marriage.com, dampak traumatis dari pengkhianatan dapat menyebabkan keadaan stres yang berkepanjangan, mirip dengan respons psikologis yang dialami oleh individu yang telah mengalami peristiwa traumatis. Ini menekankan betapa seriusnya kekacauan emosional yang ditimbulkan oleh perselingkuhan dan pentingnya dukungan profesional untuk mengatasi efek-efek tersebut.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus