Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuan di Wuhan, Cina, menyampaikan temuan virus baru bernama NeoCoV. Virus ini bukan hasil mutasi dari Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mantan Direktur Penyakit Menular World Health Organization atau WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama mengatakan, setidaknya ada lima informasi penting yang perlu diketahui tentang apa itu NeoCoV. Pertama, temuan virus itu baru berdasarkan analisa di laporan artikel. "Sejauh ini belum menginfeksi manusia," kata Tjandra Yoga Aditama dalam keterangan tertulis, Minggu, 30 Januari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedua, dalam artikel itu tersebut, NeoCoV yang berpotensi bermutasi kemungkinan dapat menimbulkan masalah pada manusia. "Artinya sekarang belum bermutasi dan belum tentu akan bermutasi lagi atau tidak," kata Tjandra Yoga yang juga Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI. "Bisa saja virus itu tetap seperti sekarang dan tidak bermutasi lagi."
Ketiga, Tjandra Yoga Aditama melanjutkan, ada teori yang menyatakan, karena NeoCoV adalah virus Corona seperti juga penyebab MERS CoV dan pemicu Covid-19, maka orang dapat beranggapan jika nanti NeoCoV bermutasi, bisa jadi penularannya akan seperti Covid-19 dan fatalitasnya menyerupai MERS CoV. "Hanya saja, ini kalau NeoCoV bermutasi ke arah itu. Namun bisa saja mutasinya ke arah lain lagi," ujarnya.
Tjandra Yoga Aditama menjelaskan, banyak kemungkinan dalam perkembangan ilmu pengetahuan, termasuk tentang virus. Keempat, dia menjelaskan, mungkin saja NeoCoV yang disampaikan para ilmuan Cina itu, saat ini tidak bermutasi ke arah yang membahayakan manusia manusia. "Kapaupun menyerang manusia, maka bisa saja seperti yang dikawatirkan dan bisa juga tidak seperti itu," ujarnya.
Kelima, lantas apa yang perlu dilakukan sekarang? Tjandra Yoga Aditama mengatakan, para ahli tentu terus memantau perkembangan NeoCoV dan masyarakat dapat mengikuti perkembangan ilmiah dari sumber yang valid atau kredibel. "Perlu juga diketahui, mungkin saja ada virus-virus jenis baru dari waktu ke waktu dan ini sudah terjadi sejak dulu. Karena sekarang sedang pandemi Covid-19, maka semua orang memberi perhatian penuh dalam hal ini," katanya.
Tjandra Yoga Aditama juga berpesan agar masyarakat memilih informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya atau mengkonfirmasi ke sumber yang tepat. Jangan terburu-buru mengambil kesimpulan yang mungkin keliru, apalagi sampai panik.
Baca juga:
Mengenal Virus Corona Baru NeoCov yang Membunuh 1 dari 3 Pasien
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.