Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

5 Kuliner Khas Wonosobo yang Wajib Dicicipi

Mie Ongklok adalah ikon kuliner Wonosobo yang tak boleh dilewatkan. Hidangan ini terbuat dari mie kuning yang direbus dan disajikan dengan kuah lezat.

26 Juli 2024 | 21.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bicara soal Wonosobo, tak hanya melulu soal keindahan alamnya yang memukau, seperti Dataran Tinggi Dieng, tetapi juga karena kekayaan kuliner khasnya. Kabupaten Wonosobo tiga hari lalu merayakan hari jadi pendiriannya yang ke 199 tahun.

Beragam hidangan tradisional yang kaya akan cita rasa dan sejarah menunggu untuk dijelajahi. Berikut adalah lima kuliner khas Wonosobo yang wajib Anda coba ketika berkunjung ke sana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Mie Ongklok

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mie Ongklok adalah ikon kuliner Wonosobo yang tidak boleh dilewatkan. Hidangan ini terbuat dari mie kuning yang direbus dan disajikan dengan kuah kental yang terbuat dari campuran tepung tapioka, ebi, dan kaldu ayam. Proses memasak mie yang diaduk dengan cara dikocok (di-"ongklok") dalam saringan bambu memberikan tekstur unik dan rasa yang khas. Mie Ongklok biasanya disajikan dengan potongan daging sapi, tahu bacem, dan taburan bawang goreng serta seledri. Hidangan ini sangat cocok dinikmati dalam cuaca dingin khas Wonosobo.

2. Tempe Kemul

Tempe Kemul adalah gorengan yang populer di Wonosobo. "Kemul" dalam bahasa Jawa berarti selimut, yang menggambarkan cara tempe ini digoreng dengan lapisan tepung yang tebal dan renyah, seolah-olah berselimut. Bahan utamanya adalah tempe yang dipotong tipis, kemudian dicelupkan ke dalam adonan tepung terigu yang sudah dibumbui dengan bawang putih, ketumbar, dan daun bawang, sebelum digoreng hingga kecokelatan. Tempe Kemul sangat cocok dijadikan teman minum teh atau kopi saat bersantai.

3. Carica

Carica, buah khas dari dataran tinggi Dieng, adalah sejenis pepaya gunung yang memiliki ukuran lebih kecil dan tekstur yang lebih keras. Buah ini biasanya diolah menjadi manisan atau sirup yang menyegarkan. Carica yang telah dikupas dan dipotong dadu kecil direndam dalam sirup gula yang harum dan manis. Rasanya yang unik dan menyegarkan membuat manisan Carica menjadi oleh-oleh yang banyak diburu wisatawan.

4. Purwaceng

Purwaceng adalah minuman herbal khas Wonosobo yang terkenal sebagai afrodisiak alami. Minuman ini terbuat dari akar purwaceng (Pimpinella pruatjan), yang dipercaya dapat meningkatkan stamina dan vitalitas, termasuk konon di tempat tidur. Purwaceng biasanya disajikan dalam bentuk kopi atau teh, dan memiliki rasa yang khas serta sedikit pahit. Banyak wisatawan membeli purwaceng sebagai oleh-oleh untuk merasakan manfaat kesehatan yang ditawarkan.

5. Geblek

Geblek adalah camilan tradisional yang terbuat dari tepung tapioka dan bawang putih. Adonan tepung yang telah dibumbui dibentuk menjadi bulatan kecil, kemudian digoreng hingga matang dan berwarna kecokelatan. Rasanya gurih dan teksturnya kenyal di bagian dalam, serta renyah di bagian luar. Geblek sering disajikan dengan sambal kacang atau sambal petis sebagai pelengkap, menjadikannya camilan yang sempurna untuk dinikmati kapan saja.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus