Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Batu ginjal menjadi masalah kesehatan yang sering kali menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan. Untuk mengatasinya, banyak orang mencari solusi alami. Salah satunya dengan minuman yang diklaim memiliki kemampuan untuk menghancurkan batu ginjal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagian besar kasus batu ginjal dapat diobati dengan obat-obatan atau terapi medis. Namun, ada juga langkah-langkah yang dapat diambil dengan bahan alami. Berikut beberapa minuman alami yang diyakini memiliki potensi untuk menghancurkan batu ginjal:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Air Lemon
Lemon, sebagai sumber vitamin C dan asam sitrat, merupakan kombinasi yang bermanfaat bagi kesehatan ginjal. Keduanya berperan dalam menjaga pH internal tubuh, yang pada gilirannya meningkatkan kesehatan ginjal secara keseluruhan serta membantu dalam pengobatan masalah ginjal.
Kandungan senyawa sitrat dalam lemon memainkan peran penting dalam memecah batu kecil yang terbentuk akibat akumulasi kalsium. Hal ini membantu memfasilitasi batu ginjal agar dapat melewati saluran kemih dengan lebih mudah.
Hasil dari sebuah penelitian cross-sectional pada 2019 menunjukkan bahwa jus lemon tanpa gula bisa menjadi pilihan pengobatan yang efektif untuk batu ginjal. Dalam penelitian tersebut, terungkap bahwa hanya dengan mengonsumsi 4 ons jus lemon, kadar sitrat dalam tubuh dapat meningkat secara signifikan.
2. Cuka Sari Apel
Cuka sari apel juga mengandung asam sitrat yang dapat membantu menguraikan penumpukan kalsium. Sebuah penelitian pada 2019 menunjukkan bahwa konsumsi cuka sari apel dapat mengurangi risiko terkena gagal ginjal. Anda bisa mengonsumsinya adalah dengan menambahkan irisan lemon segar ke dalam air.
3. Air Putih
Tidak diragukan lagi bahwa air putih adalah elemen penting bagi kesehatan tubuh. Selain menjadi pilihan yang ekonomis, minuman ini memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Air diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk membawa racun ke dalam aliran darah. Ginjal kemudian menggunakan air untuk menyaring racun tersebut dan mengeluarkannya dari tubuh melalui urine, yang sering kali menyebabkan perasaan haus.
Sementara itu, dehidrasi juga merupakan salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan batu ginjal. Meningkatkan asupan air dapat mempercepat proses pemecahan batu tersebut. Karena itu, disarankan untuk minum 12 gelas air sehari.
Setelah batu ginjal pecah, penting untuk tetap mempertahankan asupan air sebanyak 8 hingga 12 gelas per hari. Urine yang normal biasanya berwarna kuning pucat dan sangat jernih. Tetapi ketika seseorang mengalami dehidrasi, warna urine cenderung menjadi kuning gelap.
4. Air Kemangi
Daun kemangi mengandung asam asetat yang dapat membantu dalam proses pemecahan batu ginjal serta mengurangi intensitas rasa sakit yang mungkin dirasakan. Selain itu, kemangi juga mengandung senyawa antioksidan dan anti-inflamasi yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan ginjal.
Daun kemangi dapat dikonsumsi dalam keadaan segar atau dikeringkan untuk diseduh sebagai teh. Selain itu, kemangi juga dapat diolah menjadi jus atau smoothie. Namun, perlu diingat bahwa mengonsumsi teh atau jus kemangi dalam jangka waktu lebih dari enam minggu bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti penurunan kadar gula darah, penurunan tekanan darah, dan peningkatan risiko pendarahan.
5. Jus Delima
Selama berabad-abad, jus delima telah menjadi pilihan untuk meningkatkan kesehatan ginjal secara keseluruhan. Khasiatnya termasuk kemampuan dalam memecah batu ginjal dan racun lainnya dari sistem pencernaan. Ini disebabkan oleh kandungan antioksidan yang tinggi dalam delima, yang membantu menjaga kesehatan ginjal dan mencegah perkembangan batu ginjal.
Selain itu, jus delima juga dapat mengurangi tingkat keasaman urine. Penurunan keasaman urine ini dapat mengurangi risiko perkembangan batu ginjal di masa mendatang. Tidak ada batasan tertentu dalam konsumsi jus delima setiap hari, sehingga dapat dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan dan preferensi individu.
YAYUK WIDIARTI
Pilihan Editor: Awas, Duduk Terlalu Lama Bisa Sebabkan Batu Ginjal