Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

5 Tanda Depresi Tersamar, Merusak Hidup tapi Selalu Disembunyikan

Gejala depresi tak selalu tampak mencolok. Dalam banyak kasus, penderita depresi berat bahkan tampak seperti orang normal lainnya.

11 Februari 2025 | 23.01 WIB

Ilustrasi Depresi (Pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi Depresi (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Depresi adalah masalah kesehatan mental yang dialami banyak orang, tak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Beberapa kasus depresi bahkan berujung tindakan nekad orang mengakhiri hidupnya, bahkan tak sedikit yang juga merampas nyawa anggota keluarganya, seperti beberapa kasus yang terjadi belakangan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Depresi bukan hanya masalah kesedihan berlebihan. Dalam banyak kasus, penderita depresi berat bahkan tampak seperti orang normal lainnya. Mereka tetap produktif bekerja, teman yang penolong, orang tua penyayang, namun jauh di lubuk hati mereka tak bahagia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Judith Joseph, psikiater di Universitas New York dan penulis buku High Functioning: Overcome Your Hidden Depression and Reclaim Your Joy yang segera terbit, mengatakan banyak pasiennya, terutama perempuan dan golongan minoritas, yang tetap aktif meski sedang depresi. Sebelum gejala berkembang menjadi gangguan depresi parah, penderita mungkin menunjukkan tanda dan gejala depresi yang tersamar.

"Jika ingin terus melanjutkan apa yang Anda suka kerjakan dan hidup bersama orang-orang tercinta, pentin untuk memahami perjuangan senyap Anda," katanya kepada HuffPost.

Berikut tanda-tanda Anda mengalami depresi yang tidak kentara tapi perlu perhatian khusus.

Terlalu tekun bekerja
Pekerjaan bisa menjadi jalan untuk terus berfungsi normal. Tanisha Ranger, psikolog di Nevada, Amerika Serikat, mengaku pernah mengalami hal ini. "Saya bangun pagi, pergi bekerja, melakukan pekerjaan dengan baik, pulang, dan segera tidur. Tak ada yang saya lakukan di luar pekerjaan. Saya hanya berinteraksi dengan rekan kerja dan klien," ungkapnya.

Tak lagi menikmati aktivitas yang dulu sangat digemari
Anhedonia adalah berkurangnya perasaan atau kesenangan pada hal-hal yang dulu sangat disukai dan menjadi tanda depresi. Contohnya tak lagi menikmati makanan kesukaan atau berkumpul dengan orang-orang terdekat.

Kehilangan motivasi
Orang mungkin melihat gejala ini sebagai rasa malas namun tidak demikian dengan Ranger. Menurutnya, sikap itu bukan karena malas tapi kehilangan motivasi. Anda mungkin ingin menyelesaikan tugas-tugas tapi merasa tak ada lagi tenaga.

Mengorbankan diri sendiri demi menyenangkan orang lain
Perilaku menyenangkan orang lain adalah ciri khas depresi tersembunyi. Penderita tak ingin mengecewakan orang lain. "Mereka tak ingin kehilangan peran sebagai orang yang bisa melakukan banyak hal karena dengan cara itulah mereka merasa berharga," papar Joseph.

Tak merasa cukup baik sebagai manusia
Ranger mengatakan penderita depresi bisa memiliki pola pikir ia bukan orang yang baik. Jadi, meski tampak luar terlihat baik-baik saja, orang depresi tetap merasa tidak berdaya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus