Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit jantung koroner menjadi salah satu penyakit yang kasusnya tinggi di Indonesia. Padahal penyakit jantung koroner bisa diatasi dengan melakukan gaya hidup sehat. Kepala Heart & Vascular Center Bethsaida Hospital Dasaad Mulijono mengatakan bahwa gaya hidup sehat terbukti dapat mencegah dan mengatasi sumbatan jantung.
Menurutnya, setidaknya ada 6 kunci gaya hidup sehat yang perlu dilakukan seseorang untuk pencegahan penyakit jantung koroner. Pilar pertama adalah nutrisi. "Kami menyarankan pasien makan sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian," ujar Dasaad pada Rabu 31 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dasaad mengingatkan makanan dalah obat. Penting bagi seseorang untuk mengkonsumsi makanan tinggi serat seperti sayur, buah kacang, dan kacang dan biji-bijian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilar kedua yang bisa membantu pencegahan penyakit jantung koroner adalah olahraga teratur. Olahraga yang teratur dan konsisten setiap hari bisa dilakukan dengan berjalan kaki, berkebun, push up sangat penting untuk mengoptimalkan Kesehatan. "Ini sangat penting. Minimal 150 menit dalam seminggu," katanya.
Pilar ketiga yang diingatkan Dasaad adalah mengontrol stres. Mengontrol stres untuk gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi potensi penyakit jantung koroner. Ia mengingatkan bahwa tres bisa meningkatkan rasa kecemasan, depresi dan juga tingkatkan obesitas. Stres juga bisa membuat imun seseorang tidak stabil. Dokter bisa mengingatkan pasien untuk mengidentifikasi mekanisme mengatasi stress demi meningkatkan Kesehatan jiwa.
Keempat adalah memastikan waktu tidur yang cukup. Kurang tidur bisa merusak imun tubuh. Pasien bisa melakukan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas tidurnya. "Maka itu saya suka katakan nih kita itu perlu tidur karena bisa mencegah banyak penyakit. Jadi jangan kita kerja terus akhirnya jatuh sakit," katanya.
Pilar kelima yang perlu diperhatikan adalah soal mengatasi adiksi seperti rokok dan alkohol. "Kemudian merokok itu ya jelas harus distop," kata Dasaad.
Pilar terakhir yang perlu diperhatikan pasien adalah soal hubungan. Dasaad mengingatkan penting bagi pasien untuk memastikan memastikan hubungan baik dengan lingkungan mereka seperti keluarga, pasangan, teman hingga support system, termasuk dokter. "Dia butuh dukungan dari sosialnya, temennya, dan dokternya," kata Dasaad.
Sebelumnya, Bethsaida Hospital menghadirkan Pusat Layanan Unggulan bagi kebutuhan layanan kesehatan seputar kehamilan dan kesehatan wanita dengan adanya Women’s Health Center (Pusat Kesehatan Wanita) dan solusi seputar layanan kesehatan jantung dan pembuluh darah dengan adanya Heart & Vascular Center (Pusat Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah). "Dengan adanya pusat Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah ini kita akan mulai tingkatan dari komunikasi," kata Dasaad yang mengaku sudah memiliki komunitas Kesehatan jantung dengan pasiennya.
Direktur Bethsaida Hospital Pitono Yap, mengungkapkan penyempurnaan ini, bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan yang menyeluruh sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasien. "Pentingnya preventif dan rehabilitatif juga mendorong kami untuk melakukan peningkatan pada pelayanan Medical Check Up dan Rehabilitasi Medik di Bethsaida Hospital, sehingga pasien bisa mendapatkan pelayanan yang menyeluruh mulai dari Preventif, Kuratif hingga Rehabilitatif" katanya.