Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

6 Penyebab Serangan Jantung

Ketika serangan jantung terjadi, aliran darah ke suatu bagian jantung terhenti dan menyebabkan cedera atau kematian pada bagian otot jantung

21 Februari 2024 | 20.55 WIB

Ilustrasi pertolongan pertama orang yang terkena Serangan Jantung. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo. 20120403
Perbesar
Ilustrasi pertolongan pertama orang yang terkena Serangan Jantung. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo. 20120403

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan jantung atau secara medis dikenal sebagai infark miokard adalah keadaan darurat medis yang mematikan di mana otot jantung mulai mati karena tidak mendapatkan aliran darah yang cukup.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dikutip dari Cleveland Clinic, penyumbatan pada arteri yang memasok darah ke jantung biasanya menyebabkan serangan jantung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ketika serangan jantung terjadi, aliran darah ke suatu bagian jantung terhenti dan menyebabkan cedera atau kematian pada bagian otot jantung. Ketika sebagian jantung tidak dapat memompa karena kekurangan aliran darah, hal ini dapat mengganggu rangkaian pemompaan seluruh jantung. 

Dilansir dari Web MD, penyebab serangan jantung dapat bervariasi dan seringkali melibatkan faktor-faktor yang memengaruhi aliran darah ke otot jantung. Memahami penyebab-penyebab ini penting untuk mengidentifikasi risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. 

Berikut adalah beberapa penyebab umum yang terkait erat dengan serangan jantung:

1. Penyempitan Arteri Koroner

Arteri koroner yang mengalami penyempitan atau penyumbatan akibat penumpukan plak dapat mengganggu aliran darah yang cukup ke otot jantung. Plak ini terbentuk dari lemak, kalsium, protein, dan sel inflamasi yang menumpuk di dinding arteri. Jika plak tersebut mengeras atau retak, bisa menyebabkan gumpalan darah yang menghalangi aliran darah, menyebabkan serangan jantung.

2. Kejang Arteri Koroner

Kejang tiba-tiba pada arteri koroner juga dapat menghambat aliran darah ke jantung, menyebabkan serangan jantung. Ini bisa terjadi bahkan tanpa adanya penumpukan plak yang signifikan.

3. Arteri Koroner yang tidak normal 

Beberapa orang lahir dengan arteri koroner yang tidak berada dalam posisi atau struktur yang normal. Hal ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung karena pembuluh darah tersebut mungkin terjepit atau tertekan dengan mudah.

4. Robekan atau cedera arteri koroner 

Cedera serius atau robekan pada arteri koroner juga dapat menyebabkan serangan jantung. Robekan ini dapat terjadi akibat trauma atau tekanan berlebihan pada dinding arteri.

5. Diseksi Arteri Koroner Spontan (SCAD) 

Ini adalah kondisi langka di mana terjadi robekan di dalam pembuluh darah yang memasok darah ke jantung. Robekan ini bisa disebabkan oleh faktor seperti stres, olahraga intens, atau kehamilan.

6. Emboli Arteri Koroner

Gumpalan darah, atau emboli, yang bergerak melalui aliran darah dan tersangkut di arteri koroner juga dapat mengganggu aliran darah normal dan menyebabkan serangan jantung.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus