Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

6 Perbedaan Sikap Pria Remaja dan Dewasa saat Pacaran

Seiring bertambahnya usia dan pengalaman, gaya pacaran pria dewasa dengan remaja laki-laki pun ikut berbeda. Berikut perbedaannya.

7 Februari 2022 | 14.10 WIB

Ilustrasi pacaran. Dok.TEMPO/ Hariyanto
Perbesar
Ilustrasi pacaran. Dok.TEMPO/ Hariyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam menjalin hubungan, penting sekali untuk memahami pasangan masing-masing, baik perempuan maupun laki-laki. Kedewasaan sangat dibutuhkan agar hubungan yang dijalani berkualitas. Untuk pria sendiri, tingkat kedewasaan itu bisa dilihat dari perilaku maupun perkataan ketika pacaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Perbedaan mencolok sebagian besar mencakup kedewasaan, tidak mementingkan diri sendiri, dan komitmen ini muncul seiring bertambahnya usia dan pengalaman. Inilah yang membedakan gaya pacaran pria dewasa dengan remaja laki-laki.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Cukup mudah untuk mengenali perbedaan mencolok antara berkencan dengan pria dewasa atau remaja laki-laki. Tindakan, kata-kata, dan perasaan pria dewasa jauh lebih dalam dan cenderung lebih berkomitmen pada pasangan dibanding remaja laki-laki. Dilansir dari Timesofindia, ada beberapa perbedaan yang dapat ditemukan saat berkencan dengan pria dewasa dan remaja laki-laki.

Insting pelindung
Remaja laki-laki mungkin bertindak posesif dan cemburu dengan cara yang tidak sehat setiap kali melihat pasangan bersama seseorang. Tetapi, pria dewasa akan segera mengeluarkan naluri protektif dan fokus melindungi pasangan jika sesuatu terjadi. Ia tidak akan merasa posesif karena tahu pasangan adalah miliknya.

Prestasi
Remaja laki-laki mungkin merasa terancam oleh kesuksesan dan pencapaian pacar. Ia mungkin mencoba merendahkan pasangan dengan cara yang halus. Namun, pria dewasa tidak akan pernah melakukan itu. Ia akan mendorong pasangan untuk naik lebih tinggi dan mengejar kesuksesan dengan sekuat tenaga.

Tantangan
Remaja laki-laki mungkin meremehkan dan membuat pasangan berpikir ia tidak benar-benar mampu melakukan sesuatu. Pria dewasa akan memberi pasangan tantangan, bukan untuk meremehkan tetapi mendorong perjuangan dan memenangkan tantangan. Ia akan cukup percaya pada pasangan untuk memotivasinya.

Penerimaan
Remaja laki-laki mungkin mencari-cari alasan di sana-sini untuk menutupi kesalahan dan rasa bersalah. Pria dewasa akan mengakui kesalahan dan juga tidak berusaha menghindar dari meminta maaf atas kesalahan. Dia akan mencoba segala cara yang mungkin untuk memperbaiki kesalahan.

Teman dan keluarga
Remaja laki-laki mungkin hanya ingin menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekat pacar jika menyukainya. Ia mungkin mencoba menghindarinya jika tidak menyukainya. Tetapi, pria dewasa akan menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga pasangan, terlepas dari apakah ia menyukainya atau tidak. Ia akan melakukan ini hanya karena tahu betapa pentingnya mereka bagi pasangannya.

Kebutuhan
Remaja laki-laki mungkin menginginkan pasangan dalam hidupnya sehingga egonya dapat diprioritaskan dan ditingkatkan. Pria dewasa akan memprioritaskan dan membutuhkan pasangan dalam hidup karena tahu pasangan akan memelihara dan menjadikannya orang yang lebih baik. Ia akan siap untuk berkomitmen kepada pasangan tanpa ragu-ragu.

BERNADETTE JEANE WIDJAJA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus