Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hepatitis atau peradangan hati yang tersebab infeksi virus atau gaya hidup tak sehat. Belakangan di Indonesia ramai dibicarakan penemuan kasus hepatitis akut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan dari 15 pasien yang diduga mengalami hepatitis akut, lima di antaranya meninggal. Ia menjelaskan, pasien itu sebagian besar masih dalam status suspek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Hanya empat yang bisa sebagai pending klasifikasi yang lain masih suspek karena masih belum ada hasil lab,” katanya, Selasa, 10 Mei 2022.
Mengutip WebMD, hepatitis A (HAV), hepatitis B (HBV) dan hepatitis C (HCV) bisa diperiksa berdasarkan gejala yang dirasakan, tes fisik dan darah. Bisa juga pemeriksaan menggunakan sonogram dan biopsi liver.
Gejala umum hepatitis semua tipe agak mirip, misalnya kulit menguning, urine berwarna agak gelap, sakit perut, kehilangan nafsu makan, kelelahan, pucat, dan demam. Tapi, untuk keakuratan pemeriksaan perlu dilakukan prosedur medis.
Apa saja tes untuk memeriksa gejala hepatitis?
- Tes fisik
Mengutip NYU Langone Health, tes fisik untuk melihat tanda dan gejala tubuh. Biasanya ahli medis akan menekan perut untuk mengecek pembengkakan hati dan mengecek munculnya warna kuning di mata atau kulit. Ahli medis akan menanyakan juga riwayat kesehatan sebelumnya dan kondisi yang dirasakan dalam waktu belakangan.
- Tes darah
Pemeriksaan akurat jenis virus hepatitis melalui tes darah. Tes ini untuk mengetahui tingkat parah dan risiko infeksi menular ke orang lain. Pemeriksaan darah melalui vena untuk menguji virus akut atau kronis.
- Ultrasound
Pemeriksaan ultrasound atau ultrasonografi (USG) dilakukan untuk melihat radang hati. Gambar yang dihasilkan dari USG juga memperlihatkan bagian jaringan bekas luka (parut) untuk mengecek gangguan kesehatan dalam hati (sirosis).
Metode yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi itu membuat gambar struktur tubuh. Alat yang ditaruh di bagian perut mengirim gambar hati ke monitor untuk dianalisis.
- Elastografi transien
Metode ini mirip pemeriksaan USG untuk memeriksa perut tanpa rasa sakit mengirimkan getaran dalam mencitrakan hati. Elastografi melihat tingkat kekakuan hati yang menunjukkan fibrosis atau jaringan parut sebagai respons cedera.
- CT Scan
CT scan atau MRI scan untuk memeriksa kondisi hati lebih detail. CT scan akan terlihat gambar dua atau tiga dimensi dari struktur yang ada.
- Biopsi liver
Prosedur yang dilakukan untuk biopsi liver secara menyuntik untuk mengambil sedikit sampel hati melalui proses anestesi atau bius lokal terlebih dahulu. Dokter juga menggunakan CT scan atau USG untuk menentukan posisi jarum.
TATA FERLIANA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu