Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kesehatan mata adalah aspek yang sangat penting dalam menjaga kualitas hidup seseorang. Terdapat berbagai macam penyakit mata dan masalah penglihatan yang dapat mempengaruhi penglihatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut tujuh kelainan mata baik yang bisa diobati maupun tidak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Kelainan Refraksi
Dilansir dari CDC, kelainan refraksi merupakan salah satu masalah mata paling umum. Kelainan ini meliputi miopia (mata minus), hipermetropi (mata plus), astigmatisma (penglihatan kabur pada segala jarak), dan presbiopi yang umumnya terjadi antara usia 40-50 tahun.
Kelainan ini bisa diperbaiki dengan kacamata, lensa kontak, atau dalam beberapa kasus bisa dilakukan dengan operasi. Perbaikan refraksi yang tepat dapat meningkatkan penglihatan bagi 150 juta warga Amerika.
2. Degenerasi Makula Terkait Usia atau Age-Related Macular Degeneration (AMD)
AMD adalah gangguan mata yang terkait dengan penuaan dan dapat merusak penglihatan tajam dan sentral. AMD mempengaruhi makula, bagian pusat retina yang memungkinkan mata melihat detail halus. Terdapat dua jenis AMD, yaitu basah dan kering.
AMD basah melibatkan pertumbuhan pembuluh darah abnormal di bawah makula, menyebabkan perdarahan dan kebocoran cairan, serta hilangnya penglihatan tajam dengan cepat. AMD kering mengakibatkan penebalan makula sehingga penglihatan tajam kabur secara bertahap. AMD kering lebih umum, dan gejalanya meliputi timbulnya drusen, bintik-bintik kuning atau putih di bawah retina.
3. Katarak
Katarak adalah kekeruhan lensa mata yang merupakan penyebab utama kebutaan di seluruh dunia. Katarak dapat terjadi pada segala usia karena berbagai sebab dan dapat ada sejak lahir.
Operasi pengangkatan katarak tersedia, tetapi terdapat kendala seperti cakupan asuransi, biaya pengobatan, pilihan pasien, atau kurangnya kesadaran yang mencegah banyak orang menerima perawatan yang tepat.
Sekitar 20,5 juta orang Amerika berusia 40 tahun ke atas memiliki katarak di satu atau kedua mata, dan 6,1 juta di antaranya telah menjalani operasi pengangkatan katarak.
4. Retinopati Diabetes
Retinopati diabetes adalah komplikasi umum dari diabetes dan merupakan penyebab utama kebutaan pada orang dewasa di Amerika. Gangguan ini ditandai oleh kerusakan progresif pada pembuluh darah retina, jaringan yang peka terhadap cahaya di bagian belakang mata.
Terdapat empat tahap retinopati diabetes, mulai dari yang ringan hingga yang paling parah, yaitu retinopati proliferatif. Risiko retinopati diabetes dapat berkurang melalui pengelolaan penyakit yang melibatkan pengendalian gula darah, tekanan darah, dan abnormalitas lipid. Pemeriksaan mata yang tepat waktu dan perawatan yang diberikan dengan cepat dapat mengurangi risiko kehilangan penglihatan.
5. Glaukoma
Glaukoma adalah sekelompok penyakit yang dapat merusak saraf optik mata dan menyebabkan kehilangan penglihatan dan kebutaan. Dikutip dari Cleveland Clinic, glaukoma terjadi ketika tekanan cairan dalam mata meningkat.
Terdapat dua jenis glaukoma utama, yaitu glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup. Glaukoma sudut terbuka berkembang perlahan tanpa gejala yang mencolok, sedangkan glaukoma sudut tertutup dapat muncul secara tiba-tiba dan menyebabkan nyeri mata serta kehilangan penglihatan yang cepat.
6. Ambliopia
Ambliopia atau dikenal juga sebagai "mata malas" adalah penyebab umum gangguan penglihatan pada anak-anak. Ambliopia terjadi ketika penglihatan pada satu mata tereduksi karena mata dan otak tidak bekerja secara normal.
Meskipun mata terlihat normal, otak lebih memilih mata yang lain. Ambliopia dapat disebabkan oleh strabismus, ketidakseimbangan posisi kedua mata, masalah refraksi yang berbeda pada satu mata, dan dalam beberapa kasus, penyakit mata lainnya seperti katarak.
7. Strabismus (Mata Juling)
Strabismus melibatkan ketidakseimbangan posisi dua mata yang dapat menyebabkan mata mencong atau melihat ke arah yang berbeda. Koordinasi mata yang buruk mengakibatkan mata tidak dapat fokus secara bersamaan pada satu titik.
Strabismus pada anak sering kali tidak memiliki penyebab yang jelas, dan dalam lebih dari setengah kasus, masalah ini hadir sejak lahir. Ketika mata gagal fokus pada gambar yang sama, akan terjadi pengurangan atau bahkan hilangnya persepsi kedalaman, dan otak dapat belajar untuk mengabaikan input dari satu mata.
Jika Anda mengalami perubahan penglihatan yang berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin parah, penting untuk segera berkonsultasi dengan profesional perawatan mata. Melalui pemeriksaan mata secara teratur dan diagnosis dini, banyak kondisi mata dapat diatasi atau diperlambat perkembangannya.
Pilihan Editor: Pentingnya Memahami Kelainan Mata Anak sejak Dini