Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Heboh penyakit mulut dan kuku atau PMK pada ribuan ekor ternak sapi di Jawa Timur memantik kekhawatiran apakah penyakit tersebut bakal menular ke manusia. Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI, Tjandra Yoga Aditama menegaskan kalau penyakit tersebut tidak menular kepada manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pertama, penyakit mulut dan kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD) adalah penyakit pada hewan yang praktis tidak menular kepada manusia," kata Tjandra Yoga Aditama dalam keterangan tertulis. Penyakit mulut dan kuku, dia melanjutkan, bukan masalah kesehatan masyarakat dan murni masalah kesehatan hewan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Memang pernah ada laporan penularan pada manusia, seperti yang disampaikan European CDC pada 2012 yang berjudul 'Transmission of Foot and Mouth disease to humans visiting affected areas'," kata mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, ini. "Tetapi itu sangat jarang dan hanya terjadi pada mereka yang betul-betul kontak langsung."
Kedua, terkadang masih ada yang keliru menghubungkan penyakit mulut dan kuku pada hewan dengan penyakit tangan kaki dan mulut (PTKM) atau hand foot mouth disease (HFMD) pada anak dan bayi. Dua penyakit ini, menurut dia, tidak berhubungan sama sekali. "Ini dua penyakit berbeda, penyebabnya juga virus yang berbeda," katanya.
Ketiga, penyakit tangan kaki dan mulut atau PTKM pada anak dan bayi disebabkan oleh Enterovirus 71, sementara penyakit mulut dan kuku pada hewan disebabkan Aphthovirus. Virus ini, Tjandra Yoga menjelaskan, merupakan bagian dari Picornaviridae dan memiliki tujuh strain, yakni A, O, C, SAT1, SAT2, SAT3, dan Asia1.
Keempat, penyakit tangan kaki dan mulut pada anak dan bayi ditandai dengan demam, muncul ruam pada kulit, dan blister atau benjolan kecil di telapak kaki, tangan, dan mukosa mulut. Anak dan bayi juga cenderung tidak nafsu makan, lesu, lemas, dan nyeri tenggorok.
Biasanya, setelah satu atau dua hari setelah demam, muncul keluhan nyeri di mulut dimulai dari benjolan sampai kemudian dapat menjadi mucus atau memiliki selaput lendir. Lesi dapat terjadi pada lidah, gusi atau bagian dalam mulut lainnya.
Kelima, penyakit tangan kaki dan mulut pada anak dan bayi bukan penyakit berat dan akan sembuh dalam tujuh sampai sepuluh hari, dan pengobatan hanya bersifat suportif. Kendati sangat jarang terjadi, penyakit yang disebabkan infeksi Entrovirus 71 ini juga dapat menyebabkan peradangan pada otak, baik meningitis (radang selaput otak) atau encephalitis (radang otak). Infeksi Entrovirus 71 bermula dari saluran pencernaan yang kemudian menimbulkan gangguan neurologik.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.