Menikah untuk keduakalinya tentunya perlu usaha sedikit berbeda dengan pernikahan sebelumnya. Apalagi jika pada pernikahan sebelumnya sudah ada anak-anak yang tak lagi kecil. Maia, tentulah punya cara tertentu sehingga pernikahan keduanya ini tampak berjalan mulus. Bagaimana jika menghadapi kesulitan?
Paul Wiseman dari Relationships Australia menyarankan, sekali orangtua (ayah atau ibu) dan pasangan barunya masing-masing bermaksud untuk membuat komitmen, baik itu menjalin hubungan, bertunangan, atau menikah, maka anak-anak harus menjadi pihak pertama yang diberi tahu.
“Setelah orangtua membuat keputusan menjalin hubungan baru dengan seseorang, entah itu pertunangan atau pernikahan, maka itulah yang perlu mereka katakan kepada anak-anak, 'orang ini adalah pasangan baru ibu atau ayah," katanya.
irwan mussry (instagram @irwanmussry) Wiseman menambahkan, tak cuma soal waktu yang penting, tetapi juga bagaimana hubungan baru itu dapat diterima oleh anak-anak. Orang tua harus menjelaskan bahwa hubungan dengan anak-anak akan terus seperti apa adanya (tidak akan berubah), dan bahwa hubungan orangtua dengan pasangan baru adalah masalah antara orangtua itu dan pasangan barunya, sama sekali tidak akan berefek apapun terhadap anak.
Untuk anak-anak yang telah dewasa, Wiseman menambahkan, “Ini bisa menjadi masalah, mereka juga perlu diyakinkan bahwa hubungan (mereka dengan orangtua) akan terus berlanjut seperti dulu.”
Wiseman menyarankan orangtua sebaiknya segera memberi tahu anak-anaknya soal rencana komitmen pernikahan bersama pasangan baru. “Akan sangat membantu bagi ayah atau ibu untuk mengatakan 'dia adalah pasangan baru ayah/ibu, kami bertunangan dan akan menikah', jadi anak-anak lebih mengerti tentang situasi yang sedang terjadi."
Senada dengan Paul Wiseman, Jane Greer, seorang psikolog yang mengkhususkan diri dalam hubungan sekaligus penulis Adult Sibling Rivalry: Understanding the Legacy of Childhood, juga mengatakan bahwa waktu adalah segalanya.
"Sebaiknya segera berbagi berita dengan anak segera setelah Anda bertunangan, bersama dengan tunangan Anda juga. Semakin cepat Anda membawa anak ke dalam pengalaman ini, dan bantu mereka agar merasa lebih dilibatkan, segalanya akan berjalan semakin baik," Kata Greer.
Greer mengatakan, pada awalnya adalah wajar dan biasa bila anak bereaksi negatif. Anak-anak harus memproses apa artinya perubahan ini bagi mereka secara pribadi dan untuk peran mereka dalam keluarga. Mereka akan memiliki banyak pertanyaan dan akan membutuhkan waktu untuk memproses jawaban menjadi sesuatu yang masuk akal bagi mereka.
Anda mungkin harus menahan amarah atau stres jika anak-anak bersikap egois atau bahkan tidak rasional. Banyak hal menyakitkan yang mungkin mereka katakan tentang niat Anda itu. Tugas Anda adalah membantu mereka memahami tentang keluarga baru dan meyakinkan mereka bahwa tidak ada yang perlu ditakuti.
"Jika mereka bereaksi negatif, Anda harus pengertian dan empatik," ucap Greer.
Jangan memaksa mereka untuk mengubah pikirannya dengan cepat karena Anda ingin segera
menikah. Beri mereka waktu untuk memikirkannya. Ini adalah hal besar untuk anak. Mereka sadar, pernikahan baru orangtuanya berarti banyak hal akan berubah. Dengan tetap melibatkan anak dalam rencana Anda, mereka akan merasa tetap diperhatikan, tetap berarti, dan tetap dibutuhkan.
Baca juga: Irwan Mussry - Maia Estianty Segera Menikah? Ini Kata Teuku Zacky
NEWS.COM.AU | BRIDES
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini