Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Alasan Bayi Tak Boleh Diberi Madu dan Risikonya

Meski sehat, madu tak boleh diberikan pada bayi karena bisa menyebabkan botulisme. Simak penjelasan dan gejalanya.

25 September 2023 | 12.51 WIB

Ilustrasi madu. Holliejean.com
Perbesar
Ilustrasi madu. Holliejean.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak dulu madu dikenal baik untuk kesehatan karena kaya nutrisi. Menurut pakar diet Kelly Morrow dari Pusat Medis Integratif Osher di Universitas Washington, Amerika Serikat, madu adalah antioksidan dan antiperadangan serta mengandung rangkaian vitamin B dan mineral.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Namun jika madu sehat, kenapa tidak direkomendasikan untuk bayi? Ternyata, ada kekhawatiran pada sejenis racun yang jarang diketahui dan disebut botulinum toxin. Berikut penjelasannya dan tips agar bayi tetap aman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Alasan madu tak boleh untuk bayi
Bayi butuh waktu untuk mengembangkan sistem kkekebalan tubuh jadi pada bulan-bulan pertama usianya, ia rentan terserang patogen tertentu. Salah satu patogen ini adalah spora C. Botulinum atau lebih dikenal dengan racun botulisme

Spora ini disebut terkandung dalam madu. Orang dewasa diklaim bisa mengatasi racun ini dengan mudah. Tapi pada bayi, racun bisa memicu kondisi kesehatan berbahaya yang disebut botulisme. Menurut Mayo Clinic, gejala yang bisa muncul adalah:

-Sembelit
-Gerakan lamban karena otot lemah dan kesulitan mengontrol kepala.
-Menangis dengan pelan
-Mudah marah
-Bingung
-Kelopak mata berat
-Letih
-Kesulitan menyusu
-Kelumpuhan

Jika bayi terlihat mengalami gejala ini, segera bawa ke dokter karena kondisi ini bisa mengancam jiwa.

Bolehkah diberikan setelah bayi berusia 1 tahun?
Spora C. Botulinum pada madu tak berbahaya bagi orang dewasa karena racun tak dilepaskan ke tubuh. Tapi buat balita ceritanya berbeda. 

"Mencerna spora botulinum tidak menyebabkan botulisme pada anak yang lebih besar dan orang dewasa sehat. Tapi untuk alasan yang tidak diketahui, toksin dilepaskan pada anak berusia di bawah 12 bulan. Inilah alasan pakar menyarankan bayi tak boleh mengonsumsi madu sampai berusia minimal 1 tahun," jelas Cleveland Clinic.

Bagaimana bila bayi tak sengaja menelan madu? Jangan panik, risiko botulisme kecil tapi awasi terus gejalanya. Jika bayi menunjukkan gejala seperti yang telah disebut di atas, terutama sembelit dan susah menelan, segera bawa ke dokter. Jika cepat diketahui, penanganan akan lebih efektif.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus