Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Alasan Pisang Tak Tepat untuk Sarapan, Bagaimana Baiknya?

Ternyata pisang bukan pilihan yang tepat untuk dimakan di pagi hari meski kaya potasium dan vitamin B6, bebas kolesterol dan sodium. Cek alasannya.

28 November 2023 | 22.42 WIB

Ilustrasi pisang. Foto: Unsplash.com/Anastasia Eremina
Perbesar
Ilustrasi pisang. Foto: Unsplash.com/Anastasia Eremina

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang terlalu sibuk di pagi hari sehingga memilih makanan yang gampang disantap buat sarapan, terutama buat dimakan di perjalanan karena tak sempat makan di rumah. Pisang pun menjadi pilihan yang populer karena mudah dibawa dan dimakan di perjalanan serta mengenyangkan dan kaya nutrisi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Namun, ternyata pisang bukan pilihan yang tepat untuk dimakan di pagi hari. Meski kaya potasium dan vitamin B6, bebas kolesterol dan sodium, pisang tak bisa menjaga level energi sampai siang hari. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Kelihatannya pisang adalah pilihan tepat untuk pagi hari. Tapi bila diperhatikan, Anda akan tahu pisang tak bisa dimakan sendiri karena mengandung 25 persen gula dan bersifat asam. Pisang memang bikin cepat kenyang tapi Anda akan segera lapar dan lelah lagi," ujar pakar nutrisi Dr. Daryl Gioffre kepada Byrdie.

Lengkapi dengan makanan lain
Buah dan sayuran memang bagian penting dari kesehatan dan pola makan sehat. Jadi, Gioffre pun tak melarang kita makan pisang. Akan tetapi, pastikan untuk melengkapinya dengan makanan lain agar tak mudah kehabisan tenaga. 

"Tanpa mengimbangi pisang dengan lemak sehat saat sarapan, banyak manfaat pisang yang akan hilang, yang ada justru kenaikan gula darah dan penumpukan asam," paparnya.

Gioffre pun menyarankan makan pisang ditemani sesuatu yang bisa menetralkan asam dan memperlambat metabolisme gula. Tujuannya untuk mencegah kenaikan gula darah dan cepat lelah. Ia menganjurkan melengkapi pisang dengan lemak sehat seperti kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, zaitun, dan telur.

"Karena pisang bersifat asam, Anda harus menetralkan asam itu untuk memperoleh manfaat potasium, serat, dan magnesium tanpa menaikkan gula darah," ujarnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus