Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tawas adalah salah satu bahan alami yang sering digunakan sebagai deodoran. Banyak orang meninggalkan deodoran biasa dan beralih menggunakan tawas untuk mengontrol bau badan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada banyak jenis deodoran alami di pasaran yang menggunakan bahan berbeda-beda untuk mencegah bau badan, seperti deodoran prebiotik dan deodoran alami standar lainnya seperti tawas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, muncul pertanyaan, apakah penggunaan tawas aman digunakan sebagai deodoran?
Tawas atau biasa dikenal sebagai potassium alum adalah senyawa mineral yang memiliki sifat antiseptik dan astringen. Zat anti-microbial pada tawas mampu menghilangkan pertumbuhan bakteri penyebab bau badan.
Food and Drug Administration (FDA) mengatakan pemakaian tawas sebagai deodoran aman untuk digunakan. Salah satu daya tarik tawas sebagai deodoran adalah dapat menghindari bahan kimia yang ditemukan pada deodoran konvensional.
Mengenakan deodoran dan antiperspiran alami juga dapat menghambat pelepasan racun dari tubuh. Dikutip dari Healthline, deodoran biasa mencegah tubuh berkeringat secara alami sehingga dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan penumpukan racun.
Tawas alami dan aman dari bahan-bahan kimia berbahaya, bahkan tidak meninggalkan noda kuning di pakaian. Meski demikian, penting untuk mempertimbangkan risiko dan manfaat penggunaan tawas sebagai deodoran.
Penggunaan tawas untuk bau ketiak pada beberapa orang juga dapat menimbulkan beberapa efek samping, di antaranya iritasi, gatal, sensasi terbakar, kulit kering dan kemerahan hingga munculnya reaksi alergi.
Perhatikan instruksi penggunaan dan hindari menggunakannya setelah bercukur atau pada kulit yang terluka.
Pilihan Editor: Cegah Bau Badan, Ini 6 Bahan Alami Pengganti Deodoran