Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Aneka Hobi Achmad Yurianto, dari Fotografi sampai Bikin Boneka

Berbagai kesibukan tak membuat Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto tak punya waktu untuk menjalankan hobi. Apa saja?

20 Juni 2020 | 14.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto punya banyak hobi. Jika membatik menjadi kegemaran barunya, lain hal dengan fotografi yang telah ditekuninya sejak di bangku kuliah. Tentu saja ketika itu masih menggunakan kamera analog, kata Yuri, yang pernah menjadi Komandan Resimen Mahasiswa Universitas Airlangga itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selama 29 tahun ia pernah menjadi dokter militer dan sempat ditugaskan di 10 provinsi dan 14 kota di Indonesia sebelum bertugas di Kementerian Kesehatan. Ia pun sempat menjadi dokter Batalyon Infanteri 745/Sampada Yudha Bakti Dili, Timor Timur pada 1991. Yuri sempat menjadi Wakil Kepala Rumah Sakit tingkat II Dustira Kesdam III/Siliwangi di 2006.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nama rumah sakit militer yang dibangun pada 1887 itu lah yang kini menjadi nama salah satu kucing kesayangannya, sekaligus nama galeri seni yang didirikan istrinya, Dusty Handmade Craft.

Ia juga sempat menjadi Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV/Diponegoro Semarang di 2008. Lalu menjadi Kepala Kesehatan Daerah Militer XI/Pattimura Maluku di 2009. Kesempatannya mengabadikan keindahan Indonesia pun ada dan sempat dimasukkan ke panoramio.com. Bahkan, salah satu fotonya yang menggambarkan kecantikan Pantai Liang di Maluku Tengah dibeli oleh salah satu agen perjalanan seharga Rp75 juta.

“Sudah balik modal,” kata Yuri saat menceritakan Canon 5D Mark III yang menjadi senjatanya mengabadikan panorama-panorama cantik Indonesia yang kini lebih sering digunakan putranya.

Foto tangkapan layar salah satu newspaper craft karya juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto. ANTARA

Yuri juga mengatakan senang membuat boneka berbahan kertas koran atau newspaper craft. Hobi yang satu itu tidak main-main karena hasilnya sudah kerap dijual di INACRAFT, ajang tahunan Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (AEPHI) yang sudah barang tentu menampilkan produk-produk pilihan dengan kualitas terbaik.

Ia menyodorkan telepon genggamnya dan memperlihatkan beberapa foto. Terlihat boneka-boneka mungil yang sepintas terlihat seperti terbuat dari tembaga. Ada yang terlihat begitu mewah, ada pula yang terlihat imut-imut dengan sentuhan pakaiannya yang warna-warni.

Yuri lalu menyodorkan foto boneka kertas nan cantik di dalam bingkai kaca, sambil bercerita karya seninya pernah terjual seharga Rp 300.000.

“Boneka yang finishingnya bisa pakai cat metalik, lalu orang berpikir itu tembaga padahal bukan. Bahan bakunya mudah didapat, koran bekas, kain kasa, diakhiri dengan decopatcs,” ujar Yuri.

Dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat ia pun menciptakan karakter-karakter yang memang sesuai suasana hatinya. Salah satunya malaikat bersayap patah yang terduduk di atas kayu.

“Maunya hati saja mau buat karakter apa. Kayak waktu saya terbang ke sana ke mari, saya sempat bikin malaikat di atas kayu yang sayapnya mulai lemah. Lelah terbang, karena saya sempat terbang terus,” kata Yuri menceritakan asal inspirasi dari karya seninya itu.

Yuri menjadi dokter militer setelah lulus kuliah dari Universitas Airlangga pada 1986. Dirinya bersyukur atas tantangan dan peluang yang diberikan padanya selama 29 tahun memegang amanah sebagai dokter militer yang sangat mewarnai hidupnya.

“Artinya saya ada di banyak tempat. Kemudian, saya lebih banyak di lapangan sehingga seperti saat terakhir saya pada level harus mengatur kegiatan di lapangan, khususnya karena terkait tugas TNI. Lalu diperintahkan Panglima TNI saat itu untuk bergabung dengan Kementerian Kesehatan,” ujar Yuri.

Ia mengaku tidak merasa canggung karena saat menjadi tentara pekerjaannya juga merespons bencana. “Jadi ini cuma pindah baju saja. Proses pekerjaan saya sangat alami”.

Sama halnya ketika Presiden Joko Widodo pada 3 Maret 2020 menunjuknya menjadi juru bicara pemerintah penanganan COVID-19, amanah yang menjadi sebuah kehormatan baginya. Bagi Yuri, pilihan hidup itu hanya ada dua, yakni indah dan indah sekali. Dirinya meyakini esok pun akan lebih baik dibanding hari sebelumnya, dan itu pun berlaku untuk kondisi Indonesia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus