Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gula darah tinggi atau juga disebut hiperglikemia adalah kondisi yang umum terjadi pada penderita diabetes tipe 1 atau tipe 2. Namun, kadar gula darah tinggi tidak selalu berarti mengidap diabetes.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Verywell Health, riwayat keluarga dan genetika dapat menyebabkan hiperglikemia nondiabetes. Begitu pula dengan faktor gaya hidup tertentu, seperti pola makan dan tingkat olahraga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hiperglikemia nondiabetes menyebabkan gula darah tinggi pada orang yang tidak didiagnosis menderita diabetes. Gula darah dianggap tinggi bila kadarnya lebih besar dari 125 miligram per desiliter (mg/dL) setelah puasa atau lebih besar dari 180 mg/dL satu hingga dua jam setelah makan.
Kadar gula darah yang tinggi adalah salah satu tanda utama dari kondisi medis yang dikenal sebagai diabetes. Dilansir dari Cleveland Clinic, diabetes adalah penyakit dengan tingginya kadar glukosa (gula) dalam darah karena tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin dengan efektif. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berperan dalam mengatur kadar gula darah.
Jika tidak menderita diabetes, beberapa proses tubuh secara alami membantu menjaga glukosa darah dalam kisaran yang sehat. Insulin, hormon yang dihasilkan pankreas, adalah kontributor paling signifikan untuk menjaga kesehatan gula darah.
Gejala hiperglikemia berkembang secara perlahan selama beberapa hari atau minggu. Semakin lama kadar gula darah tetap tinggi, gejalanya akan semakin serius.
Tanda dan gejala
Mengenali gejala awal hiperglikemia dapat membantu mengidentifikasi dan mengobatinya segera sebelum terjadinya diabetes. Dilansir dari Mayoclinic, berikut beberapa gejala yang hari diperhatikan:
- sering buang air kecil
- meningkatnya rasa haus
- penglihatan kabur
- merasa lemah atau sangat lelah.
Jika kadar gula darah terus tinggi tanpa pengobatan yang tepat, dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan pada mata, ginjal, saraf, dan jantung.
Tidak semua orang dengan kadar gula darah tinggi langsung menderita diabetes. Kadar gula darah yang tinggi juga dapat disebabkan oleh faktor lain seperti stres, infeksi, atau penggunaan obat-obatan tertentu.
Diagnosis diabetes biasanya dilakukan melalui pemeriksaan kadar gula darah puasa dan tes toleransi glukosa oral.
Pilihan Editor: Ini 3 Gejala Tubuh Alami Hiperglikemia