Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Tangan

Peneliti menjelaskan masalah seperti bahu kaku dan rasa sakit di pergelangan tangan juga bisa terkait diabetes. Apa saja gejalanya?

23 Januari 2024 | 15.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian menemukan tanda gula darah yang jarang diketahui. Kadar gula darah tinggi yang sering dialami penderita diabetes diketahui terkait masalah di kaki, termasuk neuropati diabetik, jenis kerusakan saraf di tangan, kaki, dan tungkai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Diabetes juga berhubungan dengan masalah tulang dan otot pada tubuh bagian atas. Akan tetapi, penelitian terbaru dari Universitas Exeteer di Inggris telah menemukan masalah nyeri lain yang langsung disebabkan kadar gula darah tinggi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tim periset menjelaskan masalah seperti bahu kaku dan rasa sakit di pergelangan tangan juga bisa terkait diabetes. Mereka menarik kesimpulan ini setelah mempelajari data 370 ribu peserta penelitian Biobank Inggris. 

Empat gejala di tungkai atas
Penemuan mengungkapkan pemilik risiko lebih besar mengembangkan kenaikan gula darah yang tak terkontrol atau hiperglikemia kemungkinan juga akan empat masalah di tungkai. Berikut gejalanya.

-Bahu kaku (jaringan penghubung di persendian menebal, menyebabkan rasa kaku dan ketidaknyamanan).
-Sindrom saluran karpal (saraf terjepit di pergelangan tangan, menyebabkan kebas, kesemutan, dan berasa ditusuk-tusuk jarum).
-Kontraktur Dupuytren (jaringan penghubung di tangan menebal dan kaku, menyebabkan jari-jari menekuk ke dalam).
-Jari menekuk (kondisi yang mirip kontraktur Dupuytren tapi hanya pada satu jari).

"Penelitian kami secara konsisten menunjukkan kadar gula darah tinggi untuk waktu lama menyebabkan masalah pada tungkai atas tersebut. Kini kami bisa menggolongkan gejala itu sebagai komplikasi diabetes. Petugas kesehatan yang merawat pasien diabetes dengan komplikasi tersebut harus berhati-hati sehingga mereka bisa memberi saran terbaik untuk perawatan," jelas pemimpin penelitian, Dr. Harry Green, dari Sekolah Kedokteran Universitas Exeteer, dikutip dari Express

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus