Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aritmia, gangguan irama jantung yang dapat mengancam nyawa, menjadi fokus dunia medis untuk mengupayakan kesehatan jantung. Dengan adanya kemajuan teknologi dan penelitian medis, berbagai metode penanganan aritmia telah berkembang pesat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip my.clevelandclinic.org Langkah pertama dalam penanganan aritmia adalah diagnosis yang tepat. Dokter menggunakan berbagai tes diagnostik seperti elektrokardiogram (EKG), pemantauan Holter, dan tes stres jantung untuk mengidentifikasi tipe aritmia dan seberapa serius kondisinya. Diagnosis yang tepat memungkinkan tim medis merencanakan penanganan yang sesuai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penanganan aritmia sering dimulai dengan perubahan gaya hidup sehat. Misalnya menjaga berat badan yang ideal, menghindari konsumsi alkohol berlebihan, mengurangi konsumsi kafein, dan mengelola stres. Gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko serangan aritmia dan memperbaiki kualitas hidup secara keseluruhan.
Dokter juga akan meresepkan obat-obatan antiaritmia untuk mengontrol irama jantung yang tidak normal. Obat-obatan ini dapat membantu mengatur detak jantung dan mengurangi frekuensi serangan aritmia.
Bila tidak cukup hanya menjaga pola hidup dan obat-obatan, tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengobati aritmia adalah Ablasi Kateter. Melansir Mayoclinic.org Ablasi kateter adalah prosedur yang melibatkan penggunaan kateter yang dimasukkan melalui pembuluh darah hingga mencapai jantung. Energi panas atau dingin digunakan untuk menghancurkan jaringan yang menyebabkan aritmia. Ablasi kateter sering dianjurkan jika obat-obatan tidak efektif atau tidak dapat ditoleransi.
Selain itu, tindakan pacu jantung juga digunakan untuk mengontrol irama jantung yang lambat atau tidak teratur. Menurut laman National Heart, Lung, and Blood Institute adalah perangkat alat medis yang ditanam di bawah kulit dan berfungsi untuk memberikan stimulus listrik ke jantung agar tetap berdetak dengan normal. Defibrilator, di sisi lain, adalah perangkat yang dapat mendeteksi aritmia yang mengancam jiwa dan memberikan sengatan listrik untuk mengembalikan irama normal.
Terakhir, penggunaan teknik ablasi bedah yaitu teknik yang melibatkan pembedahan terbuka atau minim invasif untuk mengatasi masalah irama jantung. Hal ini diperlukan untuk kasus aritmia yang kompleks atau sulit dijangkau melalui ablasi kateter.
CLEVELANDCLINIC | MAYO CLINIC | NHLBI
Pilihan editor: Penyebab dan Gejala Aritmia