Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian di Indian Journal of Dental Research pada Juni 2006 mengungkapkan sabun batang mengandung dua hingga lima jenis kuman yang berbeda. Sebuah studi pada Juli 2015 di American Journal of Infection Control menemukan sekitar 62 persen sabun batang terkontaminasi sementara pada sabun cair sekitar 3 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa kuman yang ada di sabun dapat mencakup bakteri E. coli, salmonella, shigella, serta virus seperti norovirus dan rotavirus serta staph, ungkap profesor kesehatan masyarakat dan ilmu lingkungan di Universitas Arizona, Kelly Reynolds.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bakteri yang bersembunyi di sabun berpotensi menyebar dari orang ke orang jika memilih untuk memakainya bersama-sama. Daripada menggunakan sabun batang di toilet umum untuk mencuci tangan, sabun cair menjadi pilihan paling aman.
"Kami tidak pernah menemukan bakteri di dalam sabun cair," kata Reynolds seperti dikutip dari Livestrong, Jumat.
Tetapi, bila berbagi sabun batang di rumah, maka lain lagi ceritanya. Anda mungkin hanya berbagi sabun dengan orang yang dikenal, bukan orang asing. Untuk mengurangi risiko menyebarkan sesuatu yang buruk kepada anggota keluarga karena berbagi sabun, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan, antara lain membilas sabun setelah dipakai.
"Bakteri suka menempel pada gelembung sabun," kata Reynolds.
Selanjutnya, pastikan menyimpan sabun di tempat yang mudah membuatnya kering. Bakteri berkembang biak di lingkungan yang lembap. Jadi, sabun batang yang basah akan memberikan kesempatan bagi kuman untuk berkembang biak.
"Saat sabun mengering, jumlah bakteri berkurang, yang menurunkan risiko transfer bakteri apapun," ujar Reynolds.
Masih khawatir terjadi penularan kuman? Menurut Reynolds, menggunakan sabun cair bisa menjadi pilihan. Cuci tangan, terlebih di masa pandemi COVID-19 ini, menjadi salah satu pertahanan terbaik mencegah penularan penyakit, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
"Yang paling penting di sini adalah mencuci tangan. Jangan terlalu khawatir dengan sabunnya. Buat busa selama 20 detik dan gosok semua bagian tangan, lalu bilas dan keringkan," saran Reynolds.
Jadi, burukkah ide berbagi sabun batang dengan orang lain? Tidak buruk selama Anda mengambil beberapa tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko penyebaran kuman, termasuk membilas sabun sebelum dan sesudah digunakan, menyabuni selama 20 hingga 30 detik, dan membiarkan batang mengering di sela-sela penggunaan.