Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Bangun Tidur dengan Tanda Bantal di Wajah, Pakar Ungkap Masalahnya

Banyak orang bangun tidur dengan garis-garis di wajah bekas tanda bantal. Apakah tanda bantal ini masalah serius? Berikut penjelasan dermatolog.

16 Januari 2024 | 21.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi tidur siang. Pexels/Ketut Subiyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin pernah mengalami bangun tidur dan ada garis-garis atau kerutan di wajah bekas tanda bantal. Tanda ini tampak mengganggu, apalagi jika ingin keluar kamar dan sarapan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apakah tanda bantal ini masalah serius? "Garis-garis bantal adalah kerutan sementara yang muncul akibat posisi tubuh selama tidur yang menyebabkan tekanan tak seimbang dan lipatan kulit," jelas dermatolog Dr. Kristina Collins kepada HuffPost.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Garis-garis itu adalah hasil tekanan berulang pada kulit," kata dermatolog Dr. Teresa Song dari Marmur Medical.

Posisi tidur tertentu meningkatkan peluang memunculkan garis-garis itu. "Yang suka tidur miring atau terngkurap akan bangun dengan garis-garis ini," ujar Collins. 

Faktor penyebab lain
Selain posisi tidur, faktor lain bisa memunculkan masalah yang sama. "Proses penuaan alami ikut berperan. Saat menua, kulit kita kehilangan kolagen dan elastisitas, membuatnya lebih rentan memunculkan garis-garis tersebut," papar dermatolog Dr. Sonia Badreshia. 

"Material perlengkapan tidur juga berdampak. Bahan yang lebih kasar bisa meninggalkan bekas yang lebih jelas sementara bahan yang lebih lembut seperti sutra atau satin lebih kecil peluangnya untuk meninggalkan bekas," tambahnya.

"Walau tanda bantal hanya sementara, tekanan pada area tertentu di kulit sepanjang malam dan reguler bisa menyebabkan kehilangan kolagen dan jaringan elastis untuk jangka panjang serta kurang sirkulasi di area tersebut," papar Collins.

Dan tanda bantal bisa menjadi indikator ada masalah kulit yang lebih serius. Meski tanda itu sendiri tak berbahaya, cara kulit bereaksi terhadap tanda tersebut bisa menjadi indikator kesehatan dan elastisitasnya secara umum, kata Badreshia. 

"Jika melihat garis-garis ini lebih lama hilang, itu bisa menjadi sinyal penurunan elastisitas kulit, yang merupakan bagian normal penuaan. Memperhatikan seberapa cepat kulit kembali normal dari garis-garis itu bisa menjadi pemahaman kondisinya," sebutnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus