Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Bedanya Keju Alami dan Keju Olahan, Mana Lebih Tinggi Kandungan Garam?

Tahukah Anda perbedaan antara keju alami dan keju olahan? Salah satu perbedaannya adalah dalam kandungan garam. keju mana yang lebih banyak garam?

1 Februari 2021 | 23.47 WIB

Ilustrasi keju. Shutterstock
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi keju. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tahukah Anda perbedaan antara keju alami dan keju olahan? Dairy Food Manager Fonterra Brands Indonesia, Tri Hastuti, menjelaskan keju alami dibuat dari susu segar, garam, kultur dan enzim. Sementara itu, keju olahan dibuat dari campuran keju alami dengan tambahan bahan lain, termasuk pengemulsi, padatan susu, pengatur keasaman dan bahan pengawet.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kandungan garam pada keju alami lebih rendah, sedangkan penambahan garam pada pembuatan keju olahan bisa dua kali lipat ketimbang pembuatan keju alami. Proses pembuatan keju alami memakan waktu minimal 60 hari, di mana keju disimpan dan didiamkan secara alami. "Semakin lama disimpan, rasanya lebih kaya," kata Tri dalam konferensi pers peluncuran Keju Mainland oleh Fonterra Brands Indonesia pada Jumat 29 Januari 2021.

Baca: Resep Kentang Goreng Keju untuk Santai di Akhir Pekan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ia menambahkan bahwa kandungan gizi keju yang disimpan sebentar atau lama pada umumnya tidak banyak berubah, perbedaan dominan ada pada cita rasa. Keju alami yang didiamkan selama tiga bulan punya rasa yang berbeda dibandingkan keju yang diproses selama 24 bulan. Keju yang didamkan lebih lama rasanya juga lebih menonjol.

Keju yang berusia antara 3-6 bulan punya tekstur segar dengan cita rasa gurih yang lembut, bisa dipadukan dengan salad dan roti lapis. Keju yang berusia hingga 18 bulan punya cita rasa lebih kuat yang bisa dijadikan untuk bahan pengisi roti lapis atau bahan memasak serta memanggang. Bisa juga dicocol dengan biskuit atau kacang almond. Sementara keju yang berumur hingga 24 bulan punya aroma fermentasi yang kuat dengan tekstur kering, rasanya tajam. Bisa dinikmati sambil menyesap anggur, atau dimakan bersama salad buah, kurma sampai madu.

Pada umumnya, tekstur keju alami dibandingkan keju olahan cenderung lebih rapuh, mudah pecah dan hancur.

Fonterra Brands Indonesia meluncurkan Keju Mainland pada 29 Januari 2021/Fonterra

Adonan keju olahan bisa langsung dibuat menjadi produk lain, misalnya keju lembaran, pasta keju atau saus keju. Tidak perlu ada proses didiamkan seperti keju alami. Tekstur keju olahan berbeda dengan keju alami yang rapuh. Keju olahan teksturnya lebih elastis dan lengket.

Soal rasa, keju olahan pada umumnya punya aroma susu dan rasanya dominan asin. Sementara keju alami memiliki rasa dan aroma yang bervariasi tergantung jenisnya, mulai dari aroma earthy, nutty sampai beraroma buah.

Proses penyimpanan keju alami dan olahan juga berbeda. Keju olahan bisa bertahan lama di dalam suhu ruang, namun keju alami harus disimpan di dalam kulkas dengan suhu 4 derajat celcius. Tri menambahkan, bila kemasan keju alami sudah dibuka, simpanlah di tempat rapat agar tahan lama sebelum ditaruh di dalam kulkas. Freezer juga bisa jadi pilihan, tapi menyimpan keju alami di situ bisa membuat tekstur dan rasanya akan berubah seiring berjalannya waktu.

Keju Mainland merilis 3 buah varian keju. Keju varian Mild berumur antara 3-6 bulan dengan tekstur segar, aroma kacang-kacangan yang harum, dan cita rasa gurih yang lembut. Cocok untuk saus salad dan sandwich. Keju varian Tasty berusia hingga 18 bulan merupakan keju cheddar dengan cita rasa keju yang kuat, serpihan keju cheddar yang tidak lengket, kering, dan renyah dengan campuran aroma fermentasi dan cita rasa gurih. Cocok untuk sandwich serta tambahan untuk memasak, dan memanggang. Keju varian Vintage berumur hingga 24 bulan, ini adalah cheddar premium dengan aroma fermentasi dan cita rasa gurih yang kuat dengan tekstur kering, tidak lengket dan renyah, keju cheddar dengan rasa yang tajam dan lezat. Cocok untuk menambahkan cita rasa keju yang gurih pada panggangan dan masakan.

“Kami berharap masyarakat Indonesia dapat menikmati kebaikan produk susu Selandia Baru melalui Mainland yang memiliki cita rasa yang unik, sehingga menginspirasi mereka untuk menjalani hidup dengan nutrisi susu terpercaya untuk mencapai Indonesia yang lebih kuat, sehat dan bahagia,” kata Presiden Direktur Fonterra Brands Indonesia, Shekhar Rapaka.

ANTARA| MITRA TARIGAN

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus