Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Tahukah Anda jika kulit sapi ataupun kambing dapat digunakan sebagai bahan hiasan dinding? Yap, siapa sangka kulit sapi dan kambing yang notabene seringkali dibuang setelah prosesi Idul Adha dapat dialihfungsikan menjadi bahan yang sangat berguna seperti hiasan dinding.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu, apa sebenarnya yang dinamakan kulit, kulit sapi, maupun kulit samak.
- Kulit
secara umum, kulit adalah hasil samping dari proses pemotongan hewan yang berupa organ tubuh luar yang dipisahkan dari tubuh pada proses pengulitan. Kulit tersebut merupakan bahan mentah kulit samak. Pemanfaatan kulit mentah dalam proses produksi kulit samak merupakan salah satu upaya dalam pemanfaatan hasil samping industri peternakan, sehingga dapat memberikan nilai tambah.
- Kulit sapi
merupakan bagian paling luar daging sapi. Kulit merupakan organ tubuh paling berat, pada sapi sekitar 6-8%, sehingga kulit juga merupakan produk binatang ternak yang tinggi nilai ekonomisnya yaitu sekitar 59% dari nilai keseluruhan by product yang dihasilkan seekor ternak. 7-10% dari berat tubuh. Secara ekonomis kulit memiliki harga 10-15% dari harga ternak.
- Kulit samak
adalah kulit hewan yang telah diubah dengan proses kimiawi untuk menghasilkan bahan yang kuat, lentur dan tahan terhadap pembusukan. Prinsip mekanis penyamakan kulit adalah dengan memasukkan bahan penyamak ke dalam anyaman atau jaringan serat kulit sehingga menghasilkan ikatan kimia antara bahan penyamak dan serat kulit.
Kulit samak dapat digunakan untuk menghasilkan berbagai macam produk kerajinan seperti sepatu, sandal, tas, ikat pinggang, koper, jaket, topi, jok mobil hingga cindera mata. Barang kerajinan lain yang dihasilkan dari kulit mentah misalnya wayang kulit, hiasan dinding, kaligrafi, bedug, kendang serta kipas.
Langkah-langkah
Dalam proses transformasi kulit sapi mentah menjadi bahan kerajinan yang unik seperti hiasan dinding, terdapat beberapa langkah:
- Persiapan
Langkah pertama adalah persiapan, tahapan ini juga disebut sebagai penggaraman. Kulit sapi yang baru datang dari Rumah Potong Hewan harus segera disimpan dalam ruang pendingin dan direndam air yang dicampur garam. Hal tersebut supaya bakteri yang menempel di kulit sapi mati.
Proses ini tergolong penting sebab bakteri...
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Proses ini tergolong penting sebab bakteri yang dibiarkan pada proses ini dapat berkembang biak dan menyebabkan pembusukan pada kulit. Selain perendaman dengan air garam, tahap persiapan ini juga dapat dilakukan dengan kulit sapi ditaburi garam lalu dipress dengan mesin khusus selama 3-4 minggu. Proses ini bisa membuat kulit sapi menjadi lebih awet.
- Pra-penyamakan
Pada proses pra-penyamakan atau disebut sebagai pre-tanning ini, kulit sapi dibilas dengan tujuan melunturkan garam yang menempel kemudian direndam air yang sudah dicampur dengan kapur. Setelah itu memisahkan antara kulit dengan sisa-sisa daging dan rambut/rambut yang masih menempel.
Proses ini juga dapat disebut pengasaman. Pasca itu, akan tampak kualitas kulit yang bagus atau tidak. Kulit yang masih layak selanjutnya akan dimasukkan pada tahap tanning/penyamakan.
- Penyamakan
Bisa dibilang proses penyamakan atau tanning ini merupakan proses yang paling vital. Pada proses ini, kulit yang sifatnya lunak maupun mudah hancur akan melewati proses tanning yang menjadikan kulit stabil. Tanning dilakukan dengan memasukkan bahan penyamak ke dalam serat kulit atau kolagen sehingga terjadi ikatan kimia antara zat penyamak dengan kolagen kulit.
Alhasil, kolagen kulit sebagai protein yang mudah rusak akan bereaksi dengan bahan penyamak sehingga kulit dapat lebih tahan terhadap pengaruh kimia, mikroorganisme dan fisik. Selanjutnya kulit sapi akan dipress menggunakan mesin untuk mengeluarkan cairan yang tersisa.
- Pengaturan
Proses pengaturan bertujuan untuk menyempurnakan proses tanning. Dalam proses ini terdapat proses pewarnaan dan peminyakan. Namun, sebelumnya kulit akan dinetralisir terlebih dahulu untuk menghilangkan zat asam yang tersisa. Selanjutnya dilakukan perendaman pada berbagai warna sesuai keinginan. Setelahnya kulit akan dilapisi minyak dan dikeringkan dalam oven, digantung maupun divakum.
- Penyelesaian
Langkah penyelesaian atau biasa disebut finishing dilakukan supaya kulit yang mengalami kecacatan dapat terminimalisir serta memperbaiki tekstur permukaan kulit setelah dikeringkan. Proses finishing dilakukan dengan beberapa opsi metode, mulai dari pewarna jenis kimia, pola permukaan yang lembut, hingga pola permukaan kulit klasik. Tahapan puncak ini tergolong penting karena akan menentukan jenis kulit yang dihasilkan dan berpengaruh terhadap ketahanan dan kelenturan kulit.
Selepas kulit sapi diolah sebagaimana proses diatas, kulit sapi barulah siap untuk digunakan menjadi bahan dasar kerajinan. Bagi anda yang ingin berkreasi membuat hiasan dinding berbahan dasar kulit sapi, mungkin teknik tersebut dapat dipraktikan.
JURNAL UNSOED | UII
MUHAMMAD SYAIFULLOH
Baca juga : Cara Membuat Kerupuk Kulit Sapi