Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Beragam Terapi Obat dan Alat Bantu untuk Pasien Gagal Jantung

Ada beragam metode terapi untuk mengatasi gagal jantung dan memperpanjang harapan hidup penderitanya.

8 Desember 2021 | 22.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gagal jantung atau heart failure adalah kondisi saat jantung melemah, sehingga tidak mampu mengalirkan darah yang cukup ke seluruh tubuh. Gagal jantung dapat disebabkan oleh hipertensi, anemia, dan banyak lagi. Ada beragam metode terapi untuk mengatasi gagal jantung dan memperpanjang harapan hidup penderitanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip laman Mayo Clinic, salah satu obat untuk mengatasi gagal jantung adalah penghambat enzim konversi angiotensin atau ACE Inhibitor. Dokter biasanya meresepkan obat ini kepada pasien gagal jantung sistolik. ACE Inhibitors bekerja dengan melebarkan pembuluh darah demi menurunkan tekanan darah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada pula obat Angiotensin II receptor blockers. Obat ini memblokir reseptor yang bekerja pada hormon tertentu yang ditemukan pada jantung, pembuluh darah, dan ginjal. Hasilnya, tekanan darah pasien menurun dan mencegah kerusakan jantung dan ginjal.

Inotropik adalah obat yang diberikan intravena untuk mengatasi gagal jantung pada tingkatan yang sudah parah. Itu sebabnya obat ini tidak dapat digunakan secara mandiri di rumah dan harus dalam pemantauan dokter. Manfaatnya adalah meningkatkan kerja jantung sekaligus menjaga tekanan darah agar tetap stabil.

Digoxin atau Lanoxin adalah obat penyakit jantung untuk menjaga kekuatan kontraksi otot jantung. Obat ini mampu memperlambat detak jantung yang terlalu cepat. Itu sebabnya, obat ini biasanya diresepkan untuk pasien yang ritme jantungnya bermasalah.

Selain obat, ada pula beberapa peralatan yang membantu memantau kerja jantung. Salah satunya adalah pacemaker. Ini adalah alat yang secara elektrik mampu menstimulasi otot jantung untuk berkontraksi guna menghasilkan detak jantung. Alat ini biasanya digunakan oleh pasien lemah jantung.

Dokter mungkin saja menyarankan memasang Implantahle Cardioverter Defibrillator atau ICD untuk pasien gagal jantung yang sudah cukup parah atau mengalami aritmia alias gangguan irama jantung. Alat ini dipasangkan dalam tubuh pasien melalui prosedur operasi.

Pasien gagal jantung juga dapat memanfaatkan perangkat elektronik Cardiac Resynchronization Therapy (CRT) atau disebut juga alat pacu jantung biventrikular. Pemasangannya melalui proses pembedahan. Alat ini berfungsi membantu kedua ventrikel berkontraksi bersamaan atau sinkron supaya jantung berdetak normal.

Ventricular Assist Devices atau VAD adalah pompa implan yang ditanam pada perut atau dada. Fungsinya, memompa darah dari ruang jantung bagian bawah atau ventrikel ke seluruh tubuh. Ada pula tindakan transplantasi jantung yang biasanya diambil sebagai pilihan terakhir bagi pasien gagal jantung. Upaya ini umumnya dipilih ketika konsumsi obat sudah tidak membantu.

Selain transplantasi jantung, ada juga operasi bypass jantung. Operasi ini biasanya untuk pasien jantung koroner yang mengalami penyempitan pembuluh darah arteri yang bertugas memasok oksigen ke jantung. Ketika pembuluh darah arteri tersumbat, maka akibatnya adalah gagal jantung.

YINOLA CRISSY ELENROSE HADRIAN | MAYO CLINIC

Baca juga:
Alasan yang Bikin Orang Tak Sadar Kalau Sudah Mengalami Gagal Jantung

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus