Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Berikut Pengertian, Penyebab, Gejala Awal dari Penyakit Lupus

Pelajari lebih lanjut tentang gejala dan kemungkinan komplikasi lupus. Apa saja tanda-tanda awal penyakit lupus?

10 Mei 2024 | 11.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Systemic Lupus Erythematosus atau yang biasa disebut lupus adalah penyakit autoimun kronis yang menimbulkan peradangan di berbagai bagian tubuh, termasuk sendi, kulit, ginjal, dan otak. Penyakit ini terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang sel-sel sehatnya sendiri.

Dilansir dari Webmd, Lupus adalah penyakit jangka panjang pada sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan. Ketika orang berbicara tentang “lupus”, yang mereka maksud adalah jenis yang paling umum, lupus eritematosus sistemik (SLE).

Penyakit lupus sulit didiagnosa karena tanda dan gejalanya sering menyerupai penyakit lainnya. Namun, ada salah satu gejala yang khas ditemukan pada odapus, yaitu ruam di wajah yang menyerupai kupu-kupu. Walaupun belum ada obat untuk menyembuhkan lupus, ada beberapa langkah penanganan yang dilakukan untuk mengendalikan gejalanya.

Berdasarkan data dari Medical News Today, sebanyak 70 persen kasus lupus di seluruh dunia merupakan jenis systemic lupus eritematosus. Selain jenis tersebut, ada pula jenis lupus lainnya, yaitu discoid lupus eritematosus, lupus eritematosus subakut, lupus yang disebabkan oleh obat, dan neonatal lupus yang terjadi pada bayi baru lahir.

Penyebab Penyakit Lupus 

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit lupus, di antaranya adalah:

1. Faktor Genetik

Faktor genetik memainkan peran dalam perkembangan penyakit lupus. Orang yang memiliki anggota keluarga yang menderita lupus memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit ini. Selain itu, memiliki kondisi perubahan genetik tertentu juga meningkatkan risiko penyakit lupus.

2. Faktor Lingkungan

Beberapa faktor lingkungan seperti paparan sinar matahari yang berlebihan dan zat dari polusi udara serta asap rokok dapat memicu perkembangan lupus pada orang yang rentan terkena penyakit ini.

3. Perubahan Hormonal

Sekilas dijelaskan pada awal paragraf bahwa wanita lebih rentan terkena penyakit lupus. Mengapa? Hormon seks yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh antara laki-laki dan perempuan berbeda. Tubuh wanita menghasilkan hormon estrogen yang dikenal sebagai immuno-enhancing, yang berarti sistem kekebalan tubuh wanita lebih kuat daripada pria. Hanya saja, sistem imun ini bisa berbalik menyerang tubuh sehingga wanita rentan mengalami penyakit autoimun, termasuk lupus.

4. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh

Gangguan ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ yang sehat dalam tubuh. Alhasil, peradangan dan kerusakan pada organ dan jaringan tubuh muncul sehingga menyebabkan penyakit autoimun.

Gejala lupus berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa orang mungkin memiliki sedikit gejala, sedangkan yang lain memiliki banyak gejala. Tidak hanya itu, lupus juga dapat menyerang bagian mana pun dari tubuh. Gejala umumnya meliputi:

- Sendi pegal (arthralgia)

- Demam tinggi

- Sendi bengkak (radang sendi)

- Kelelahan yang terus-menerus atau parah 

- Ruam kulit

- Pergelangan kaki  bengkak

- Nyeri di dada saat bernapas dalam-dalam (radang selaput dada)

- Ruam berbentuk kupu-kupu di pipi dan hidung (ruam malar), yang mungkin tampak ungu tua atau coklat tua pada kulit gelap tetapi merah atau merah muda pada kulit terang

- Rambut rontok

- Sensitivitas terhadap matahari atau cahaya lainnya

- Kejang

- Luka pada mulut atau hidung

- Jari tangan atau kaki pucat atau ungu saat kedinginan atau stres (fenomena Raynaud)

Melansir dari Mayo Clinic, peradangan yang disebabkan oleh lupus dapat mempengaruhi banyak area tubuh. Lupus dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang serius, dan gagal ginjal adalah salah satu penyebab utama kematian pada penderita lupus. Selain ginjal, Jika otak Anda terkena lupus, mungkin akan mengalami sakit kepala, pusing, perubahan perilaku, masalah penglihatan, dan bahkan stroke atau kejang. 

Lupus juga dapat menyebabkan masalah darah, termasuk berkurangnya jumlah sel darah merah yang sehat (anemia) dan peningkatan risiko pendarahan atau pembekuan darah. Hal ini juga dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah. Pendarahan ke paru-paru dan pneumonia juga mungkin terjadi. Lupus dapat menyebabkan peradangan pada otot jantung, arteri atau selaput jantung.

Pilihan Editor: Cara Mendeteksi Penyakit Lupus, Perhatikan 5 Gejala Pada Tubuh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus