Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

BJ Habibie Sepeninggal Ainun Menderita Gangguan Psikosomatik, Apakah itu?

Gangguan psikosomatik merupakan gangguan yang melibatkan tubuh dan pikiran. BJ Habibie mengaku mengalaminya setelah Ainun wafat.

25 Mei 2022 | 18.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Psikosomatik merupakan keluhan fisik yang muncu bukan karena alasan fisik yang jelas, tetapi karena faktor pikiran atau emosi. Gangguan ini bisa dialami oleh seluruh kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Psikosomatik dapat terjadi di seluruh bagian tubuh tanpa penjelasan medis yang jelas.

BJ Habibie sepeninggal istrinya Hasri Ainun Habibie mengakui menderita psychosomatic malignant, akibat kesedihan yang luar biasa ditinggal orang yang dicintainya.

"Saya menderita psychosomatic malignant karena kehilangan pendamping saya selama 48 tahun 10 hari. Jadi saya menulis untuk terapi penyembuhan,” katanya pada Tempo, pada 2010 silam.

Sejatinya, istilah psikosomastik berasal dari dua kata yaitu psyche (pikiran) dan soma (tubuh). Secara keseluruhan, ganggua psikosomatik melibatkan pikiran dan tubuh. Melansir dari my.clevelandclinic.org, adalah gangguan psikologis yang melibatkan gejala fisik, tanpa penjelasan medis.

Dalam penyakit psikosomatik, stress, depresi, takut, cemas, atau masalah psikologis lainnya memainkan peran penting yang menimbulkan gejala-gejala fisik. Misalnya, depresi dapat berkontribusi pada penyakit psikosomatik, terutama ketika sistem kekebalan tubuh terganggu karena faktor stres.

Gejala Psikosomatik

Sebagaimana dijelaskan dalam verywellmind.com, gejala-gejala fisik yang timbul diantaranya sakit pencernaan, sakit kepala, nyeri otot, sakit perut atau nyeri ulu hati, sakit punggung,  mudah lelah, sesak napas, jantung berdebar, dan telapak tangan yang berkeringat. Namun, para penderita gangguan ini cenderung menganggap gejala-gejala yang ditimbulkan adalah kondisi medis semata. Oleh sebab itu, para penderita gangguan ini tidak mendapat diagnosis dan perawatan yang tepat.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, siapa pun berpotensi mengalami gangguan ini. Adapun penyebab dari gangguan psikosomatik di antaranya karena gaya hidup yang kacau, kesulitan mengendalikan dan mengekspresikan emosi, bullying, trauma kekerasan seksual, depresi, dan gangguan kepribadian lainnya. Selain itu insomnia, hipertensi, sakit kepala, dan kesulitan bernapas juga dapat melahirkan tanda dari gangguan psikosomatik

Dalam menghadapi gangguan psikosomastik, kunci utamanya adalah mengendalikan stres. Pengobatan lebih lanjut dari gangguan psikosomastik memerlukan perawatan medis dan psikologis.

Untuk gejala fisik gangguan psikosomatik, perawatan fisik seperti pengobatan atau operasi diperlukan. Jenis-jenis terapi seperti hipnoterapi dan psikoterapi serta obat-obatan juga membantu mengatasi gangguan ini. Selain itu, perawatan mental seperti meredakan stres, kecemasan, depresi dan lainnya juga diperlukan.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: BJ Habibie: Jika Tak Bisa Dimakamkan di Samping Ainun, Di tumpuk pun Tak Apa

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus