Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rampe, sang ibu yang masih belia, 19 tahun, mengakui tak sanggup meneteskan air susu bagi putrinya. Ia sendiri menderita kurang gizi. Suaminya tak tinggal bersamanya lagi di Desa Moncongloe, 20 kilometer utara Ujungpandang. Suami Rampe kehilangan pekerjaannya sebagai buruh. ‘’Ia tidak sanggup kasih makan anaknya lagi,’’ kata wanita berwajah tirus ini terbata-bata. Rampe tidak tahu di mana suaminya berada. Selama ini, anaknya hanya diberi air tajin--itu pun kalau ia punya uang untuk membeli beras.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo