Jamur ini ada pada tiap wanita. Berasal dan air dan kuku. KEPUTIHAN selalu mengincar wanita. Bahkan, sebagian besar dari mereka diperkirakan potensial dan bakal merasakan penyakit ini. Sebab, tubuhnya memang dihuni mikroba penyebabnya. "Penyakit keputihan tidak mengancam jiwa, tetapi menjengkelkan," kata Ratna Suprapti Samil. Guru besar kebidanan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini berbicara dalam simposium pertemuan tahunan POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) di Surakarta, dua pekan lalu. Penyakit keputihan sering kambuh di tengah sementara wanita. Angkanya dari tahun ke tahun terus meningkat. Mengutip penelitian seorang ahli kebidanan dari AS, 75% wanita, minimal pernah sekali menderita vaginitis, dan sebagian kambuh lagi. Vaginitis merupakan peradangan pada liang sanggama (vagina). Peradangan yang paling sering diderita wanita adalah leukore -- orang awam menyebutnya keputihan. Istilah ini timbul karena muncul cairan kental putih yang berlebihan dari liang sanggama. Cairan putih itu berbau tak enak, juga menimbulkan rasa gatal, dan panas. Biang munculnya cairan yang mengganggu itu paling banyak oleh jamur yang disebut Candida ablicans. Jamur tadi bermukim di vagina. Candida adalah salah satu mikroorganisme yang hidup sebagai saprofit (memanfaatkan zat organik yang sudah "busuk" dan tidak merusak jaringan) dalam organ tubuh manusia. Antara lain hidup di mulut, usus, paru-paru, vulva, dan vagina. Bila kondisinya normal, dalam lendir rahim dan vagina terdapat 30-50 persen Candida ablicans. Jadi, sebenarnya Candida adalah salah satu flora normal pada vagina yang tumbuh baik dalam suasana asam (pH 5-6,5). Selama jumlahnya dalam batas normal, tidak menimbulkan gangguan. Agar jumlah Candida normal, secara alamiah laktobasilus (mikroba yang juga ada di vagina) akan mempertahankan suasana asam. Dengan demikian, pertumbuhan Candida yang berlebihan bisa dihambat. Kalau terus berkembang, jamur itu menginvasi selaput lendir vagina. Inilah yang menyebabkan timbulnya gejala keputihan. Pertumbuhan Candida yang berlebihan antara lain akan dirangsang oleh kehamilan dan penyakit gula. Sebab, kehamilan akan meningkatkan jumlah glikogen dalam sel-sel epitel vagina. Akibatnya, jamur berkembang dengan subur. Kembang biak semacam itu dirangsang pula oleh glukosa, yang pada orang berpenyakit gula kadarnya tinggi. Mereka yang suka memakai baju dan celana dalam dari nilon yang terlalu ketat juga akan menyuburkan pertumbuhan Candida. Pakaian dalam itu menyebabkan kulit panas dan lembap sehingga lebih rentan terhadap infeksi. Pemakaian spray vaginal juga bisa membuat kerusakan kulit, juga gampang terinfeksi. Dari mana datangnya Candida? "Air memang sering dilupakan sebagai sumber infeksi Candida. Akibatnya, tanpa disadari infeksi terjadi terus-menerus," kata Jan Susilo. Staf pengajar parasitologi di FK Universitas Indonesia ini pernah melakukan penelitian, yang hasilnya 80 persen air yang diperiksanya mengandung Candida. Selain itu, dalam prakteknya, Jan bahkan banyak menemukan infeksi bisa berasal dari kuku pasiennya. Di kalangan para dokter sendiri, keputihan bukan hal yang luar biasa. Pengobatannya tak terlalu rumit. Apalagi kini telah ditemukan obat antijamur yang spektrumnya luas, yakni Intraconazole. Dengan obat oral ini keputihan bisa disembuhkan dalam tempo sehari saja. Meski mudah diobati, lebih baik dicegah dengan menjaga kebersihan. Apalagi penyakit ini gampang kambuh. G. Sugrahetty Dyan K. (Jakarta) dan Kastoyo Ramelan (Solo)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini