Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk membuat rumah lebih nyaman bagi penderitas asma dan alergi. Kedua masalah kesehatan ini bisa dipicu oleh beberapa hal di lingkungan sekitar yang pada akhirnya mengganggu pernapasan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari Webmd, setidaknya ada 3 tiga hal yang memicu alergi dan asma pada orang umumnya. Berikut penjelasannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hindari debu, bulu, dan serbuk sari
Kotoran tungau debu adalah pemicu alergi dan gejala asma yang paling umum. Serangga kecil ini hidup di partikel debu yang terkumpul secara alami di rumah. Bulu hewan peliharaan, manusia (sel kulit) dan serbuk sari, juga merupakan penyebab umum yang memicu gejala alergi dan asma. Kuncinya adalah memiliki tempat sesedikit mungkin untuk mengumpulkan partikel dan menjaga tempat-tempat ini tetap bersih. Untuk menghindari hal tersebut lakukan hal berikut:
-Tutup jendela dan gunakan AC. Jangan gunakan kipas angin karena akan menimbulkan debu. Jaga pula agar rumah tetap kering.
-Ganti karpet dari dinding ke dinding jika memungkinkan. Karpet memerangkap debu. Lantai seperti kayu keras, ubin, dan linoleum lebih baik. Gunakan permadani kecil yang mudah dibersihkan. Jika mengganti karpet tidak memungkinkan, sedot karpet setidaknya seminggu sekali. Gunakan penyedot debu dengan kantong ganda atau filter HEPA (partikulat efisiensi tinggi).
-Tutupi kasur, pegas kotak, dan bantal dengan penutup plastik atau sarung kain khusus anti-alergen.
Hindari bantal atau selimut bulu angsa.
-Hindari perabot berlapis kain yang dapat menjebak alergen. Usahakan hanya menggunakan furnitur kayu, plastik, kulit, atau vinil yang bisa dilap hingga bersih.
Ganti tirai pengumpul debu dan tirai panjang dengan penutup jendela atau tirai yang bisa dicuci.
Kenakan masker dan sarung tangan saat membersihkan dan menyedot debu.
-Jika memiliki hewan peliharaan (tentu saja, lebih baik tidak memelihara hewan jika alergi atau asma), jauhkan mereka dari kamar tidur karena di sanalah kita menghabiskan sebagian besar waktu. Mandikan hewan peliharaan secara teratur dan jauhkan dari perabot berlapis kain.
Mencegah jamur
Jamur rumah tangga bisa memicu gejala pada penderita alergi. Jadi, menghindari jamur dapat membantu menghindari asma, hidung tersumbat, dan gejala terkait alergi lain. Cara terbaik untuk menghindari jamur adalah dengan menghindari kelembaban. Berikut tipsnya.
-Jaga rumah tetap kering.
-Jangan tinggalkan pakaian basah di mesin cuci karena jamur dapat tumbuh dengan cepat.
-Cuci tirai kamar mandi dan ubin kamar mandi dengan produk pembunuh jamur.
-Jangan memiliki terlalu banyak tanaman di dalam rumah, terutama di kamar tidur. Jamur bisa tumbuh di tanah tanaman.
-Perbaiki kebocoran atau rembesan apapun di rumah, di dalam dan di luar.
-Letakkan plastik di atas kotoran di ruang bermain dan jaga agar tetap berventilasi baik.
-Gunakan kipas angin di dapur dan kamar mandi.
-Matikan pelembab ruangan jika melihat kondensasi di jendela.
-Gunakan dehumidifier dan AC di ruang bawah tanah dan area lain di rumah tempat jamur cenderung tumbuh, terutama di iklim lembab yang panas.
-Bersihkan dehumidifier dan humidifier setiap minggu.
-Pada lantai beton, singkirkan karpet dan gunakan permadani yang dapat diangkat dan dicuci, atau pasang penghalang uap di atas beton.
Kontrol kecoa
Kotoran kecoa mengandung protein yang merupakan pemicu utama asma. Kecoa membutuhkan air untuk bertahan hidup dan berkembang biak dari apa yang Anda tinggalkan. Jadi, mereka cenderung tidak menjadi masalah di rumah yang bersih dan kering. Perbaiki kebocoran, simpan makanan dalam wadah, jangan tinggalkan piring kotor, bersihkan dapur secara menyeluruh setelah makan, termasuk di bawah peralatan, dan buang sampah secara teratur. Halangi juga semua celah yang bisa dilalui kecoa dari luar, termasuk jendela, retakan dinding, dan celah lantai.