Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Cara Aman Memutihkan Gigi Menurut Dokter, Hindari Produk dengan Kandungan Berikut

Tak semua orang perlu memutihkan gigi. Selain itu, warna gigi tertentu dan noda tak bisa merespons pemutihan dan perlu perawatan berbeda.

28 Januari 2024 | 21.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi gigi putih meski makan banyak. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai produk pemutih gigi dijual di pasaran. Bagaimana mengetahui produk tersebut aman? Riset menunjukkan hubungan antara warna gigi dan daya tarik, usia, dan penilaian publik lainnya. Karena itulah banyak orang ingin giginya tampak lebih putih. Berikut pendapat  to Tricia Quartey, dokter gigi dan CEO Noble Dental Care di Brooklyn, New York, yang juga juru bicara Asosiasi Dental Amerika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak semua orang perlu memutihkan gigi. Menurut Quartey, pemilik gigi berlubang, infeksi aktif, masalah gusi bisa mengalami iritasi dan meningkatkan sensitivitas jika memutihkan gigi. Selain itu, warna gigi tertentu dan noda tak bisa merespons pemutihan dan perlu perawatan berbeda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anda mungkin perlu membersihkan gigi sebelum proses pemutihan untuk menghilangkan noda plak dan tartar. Untuk alasan ini, Quartey menyarankan pemeriksaan ke dokter gigi dulu. Jika dokter memberi izin maka Anda aman memutihkan gigi.

Ada dua cara memutihkan gigi. Anda bisa melakukannya di dokter gigi atau mengerjakan sendiri di rumah. Menurut Healthline, pemutihan di klinik menggunakan pemutih gigi dengan konsentrasi lebih tinggi untuk hasil yang lebih cepat dibanding produk pemutih gigi yang dibeli di toko. Hanya saja, perawatan tersebut lebih mahal dan tak ditanggung asuransi.

Jika memilih memutihkan gigi di rumah, Quartey punya beberapa rekomendasi. Ia menyarankan produk yang mengandung zat aktif seperti hidrogen peroksida atau peroksida karbamida. Kedua zat itu akan memutihkan gigi dari dalam dan bukan hanya menghilangkan noda. Plester dan gel pemutih biasanya mengandung zat aktif ini dibanding pasta gigi dan obat kumur.

Tak semua produk baik
Tak semua produk baik buat gigi. Hindari produk yang mengandung arang atau baking soda karena menurut Quartey sangat abrasif. "Benar, gigi terlihat lebih putih tapi karena sebagian enamel tergerus dan sudah pasti tak aman," jelasnya. 

Kehilangan enamel akan membuat gigi lebih sensitif, lebih rentan berlubang, bahkan dalam jangka panjang membuat gigi lebih kuning karena bagian dalam gigi yang terekspos. Dan yang perlu diingat, tak ada perawatan pemutih gigi yang akan memberikan hasil permanen. 

Menurut Quartey, hasil yang lebih tahan lama mungkin bisa dilihat pada perawatan di dokter gigi dibanding yang dilakukan sendiri, yang bisa memudar dalam waktu kurang dari enam bulan. Pilihan lain seperti veneer dan penggunaan mahkota bisa memberi hasil lebih tahan lama tapi butuh perawatan.

Cara terbaik untuk menjaga gigi tetap putih adalah kebersihan mulut. "Sikat gigi dua kali sehari dan bersihkan sela-sela gigi sekali sehari," saran Quartey. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus