Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang tahun baru orang-orang mulai menyusun resolusi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resolusi adalah keputusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan melalui rapat, musyawarah, atau sidang; pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tujuan resolusi ini untuk menyelesaikan target yang belum tercapai di tahun sebelumnya atau menetapkan tujuan baru untuk masa depan. Dalam konteks pribadi, resolusi adalah keputusan tujuan atau target yang ingin dicapai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. SMART
Teknik SMART membantu membuat resolusi yang lebih terstruktur dan realistis. SMART adalah singkatan dari Specific, Measurable, Achievable, Relevant and Time-bound atau spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu. Sebagai contoh, "Saya ingin meningkatkan kesehatan" bukanlah tujuan yang spesifik, tetapi "Saya akan menurunkan kolesterol hingga di bawah 200 pada bulan November" adalah tujuan yang jelas dan terukur, dikutip dari Yahoo! Life.
2. Fokus
Fokus pendekatan positif juga penting. Tujuan yang berorientasi pendekatan, seperti "Saya akan berjalan setiap pagi sebelum bekerja." Contoh usaha ini dipandang bisa lebih mudah diterapkan dibandingkan dengan tujuan yang berbasis penghindaran, seperti "Saya tidak akan makan gula selama enam bulan."
3. Konsisten
Lebih baik memprioritaskan perubahan perilaku daripada hanya berfokus hasil. Misalnya, alih-alih berkata "Saya ingin bugar," maka bisa mengubahnya, "Saya akan berlari tiga kali sepekan selama tiga bulan ke depan." Perubahan perilaku kecil yang konsisten biasanya berdampak besar dalam jangka panjang.
4. Penghargaan
Membagi tujuan besar menjadi langkah-langkah kecil juga sangat membantu. Misalnya, merencanakan pencapaian kecil setiap bulan dan memberikan penghargaan kepada diri setelah menyelesaikan setiap tonggak pencapaian. Penghargaan ini tidak perlu besar cukup sesuatu yang membuat diri merasa dihargai, seperti membeli buku baru atau menikmati makanan favorit yang menyehatkan.
5. Partner
Partner yang tepat bisa membantu resolusi, terutama yang memiliki tujuan serupa. Partner dapat membantu tetap termotivasi dan bertanggung jawab terhadap tujuan. Jika memungkinkan, jasa terapis atau mentor juga bisa menjadi pendamping yang membantu melalui proses ini dengan memberikan perspektif baru dan dukungan saat merasa buntu.