Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Cat Eye, Kondisi Genetik Langka yang Membentuk Mata Mirip Mata Kucing

1 dari setiap 50.000 hingga 150.000 orang di dunia mengidap Cat Eye Syndrome alias sindrom mata kucing.

14 Mei 2023 | 03.00 WIB

Ilustrasi kucing. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Perbesar
Ilustrasi kucing. Sumber: Unsplash/asiaone.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Cat Eye Syndrome disingkat CES adalah kelainan genetik yang sangat langka yang biasanya terlihat saat lahir. Dinamakan Cat Eye Syndrome karena gejala paling umum yang ditemukan dari pengidapnya adalah memiliki pola mata khas yang mirip dengan mata kucing.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal ini dsebabkan orang dengan CES dapat memiliki cacat yang disebut coloboma, yakni kelainan mata yang membuat bentuk pupil menjadi abnormal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

CES merupakan kondisi yang langka. Menurut National Organization for Rare Disorders, hanya 1 dari setiap 50.000 hingga 150.000 orang di dunia yang memilikinya. Kondisi ini biasanya dapat terlihat saat lahir.

Sindrom mata kucing terjadi ketika ada masalah dengan kromosom ke-22. Para ahli sejauh ini belum yakin mengapa itu tidak terbentuk secara normal. Kromosom ekstra biasanya tidak diwariskan dari orang tua melainkan muncul secara acak ketika terjadi kesalahan pada sel-sel reproduksi yang membelah.

Mengutip Web MD, selain bentuk pupil mata, CES juga dapat mempengaruhi bentuk bagian-bagian tertentu dari tubuh bayi sebelum lahir. Gejala yang dapat terlihat meliputi:

  • Bibir sumbing 
  • Mata juling
  • Miring ke bawah ke sudut mata
  • Jarak antar mata yang lebih jauh dari biasanya
  • Skin tag 
  • Lubang kecil, atau lubang, di depan telinga
  • Telinga berbentuk tidak biasa

Seorang anak yang lahir dengan kondisi ini juga mungkin memiliki:

  • Atresia anal, yakni kondisi anus tidak terbentuk dengan benar
  • Cacat jantung bawaan
  • Mengalami kelainan tulang seperti skoliosis, tulang belakang menyatu, hingga tulang rusuk hilang
  • Penyakit kuning
  • Masalah ginjal dan saluran kemih
  • Masalah pengihatan
  • Gangguan pendengaran karena bentuk telinga

Mengutip healthline, hingga kini belum ada obat untuk CES. Pengobatan yang dilakukan diarahkan pada setiap gejala spesifik yang dapat termasuk:

  • obat-obatan
  • operasi untuk memperbaiki atresia anal, kelainan tulangdan masalah fisik lainnya
  • terapi fisik
  • terapi okupasional
  • terapi hormon pertumbuhan untuk orang dengan perawakan sangat pendek
  • pendidikan khusus bagi penyandang disabilitas intelektual

Pilihan editor : Ini Alasan Kucing Sering Tidur Melingkar

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus