Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Coco Chanel, Pendobrak Model Piyama untuk Perempuan

Baju tidur untuk perempuan mengalami perubahan signifikan sejak Coco Chanel membuat model piyama yang androgini.

5 Desember 2017 | 19.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi piyama atau pakaian tidur. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Piyama yang sedang kamu pakai saat ini telah melalui proses perkembangan mode yang besar. Selama ini, piyama identik dengan pakaian tidur yang bisa dipakai oleh pria dan wanita. Baca juga: Piyama Kece yang Dipakai Jung So Min di Drama BTIMFL

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Piyama identik dengan satu atau dua potong pakaian yang terdiri dari atasan dan celana yang longgar. Namun piyama yang dikenal sejak abad pertengahan lekat dengan persepsi busana pria ketimbang wanita. Saat itu, piyama bukan pakaian yang pantas bagai wanita.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para perempuan masa itu lebih banyak memakai gaun malam yang lebih feminin. Hingga pada awal 1900-an, persepsi tentang piyama mulai bergeser. Adalah Coco Chanel, perancang busana pertama yang membuat sederet piyama bergaya santai buat perempuan.

Salah satu model piyama Coco Channel yang populer hingga kini adalah piyama berbahan sutra dengan kerah dan kantung depan, serta bawahan berupa celana panjang.

Piyama Coco Chanel

Pada 1902, ada pula sebuah iklan pakaian yang mengusung tema "modern dan cocok untuk gaya hidup aktif". Kutipan dari iklan di Sears 1902, pada Roebuck Catalog menunjukkan di masa itu, piyama merupakan busana yang mencerminkan kebebasan dan bukan semata baju tidur.

Bahan yang digunakan untuk membuat piyama laki - laki biasanya dari katun, sutra, atau flanel. Sedangkan piyama perempuan dari bahan sutra atau rayon, dan bermotif atau berwarna cerah, serta dikombinasikan dengan pita dan renda.

Sepanjang tahun 1920-1930an piyama menjadi salah satu fashion item dambaan kaum hawa. Dalam film “It Happened One Night” yang tayang pada 1934 misalnya, ada sebuah adegan di mana tokoh Claudette Colbert mengenakan piyama pria. Dari situ pula piyama tambah populer untuk dikenakan kaum hawa.

Berbagai model piyama dari abad pertengahan sampai sekarang.

Kemudian pada 1940-an piyama “shortie” naik daun dan berkembang menjadi piyama “boneka bayi”. Piyama boneka bayi merupakan piyama yang khas dengan topi, tanpa lengan dan disertai renda di bagian ujungnya. Bawahannya berbentuk celana balon yang dihiasi renda pada bagian kakinya. Pertengahan 1960-an, piyama boneka bayi adalah pakaian tidur musim panas yang dikenakan anak perempuan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus