Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika pembuluh darah jantung tersumbat oleh timbunan lemak. Bila lemak semakin menumpuk, maka arteri akan semakin menyempit dan membuat aliran darah ke jantung berkurang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berkurangnya aliran darah ke jantung akan memicu gejala penyakit jantung koroner, seperti angina dan sesak nafas. Apabila kondisi ini tak segera ditangani, arteri akan tersumbat sepenuhnya, dan memicu serangan jantung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dirangkum dari laman resmi Pusat Jantung Nasional Harapan Kita dan Texas Heart Institute berikut tujuh faktor pemicu penyakit jantung koroner:
- Faktor Genetik
Faktor genetik tidak dapat dimodifikasi, namun dapat dideteksi sedini mungkin. Apabila memiliki sanak keluarga yang terkena penyakit jantung atau meninggal akibat penyakit jantung di bawah usia 55 tahun, Anda perlu melakukan pemeriksaan keseluruhan terkait jantung koroner. Namun orang yang memiliki riwayat keluarga terkena jantung koroner belum tentu memiliki penyakit tersebut, apalagi jika menerapkan gaya hidup yang sehat.
- Ketidakaktifan Fisik
Aktifitas fisik memiliki peran penting dalam menecegah penyakit jantung dan diabetes. American Heart Association merekomendasikan waktu 150 menit olahraga ringan seperti jalan pagi, aerobic dan lain-lain, atau 75 menit olahraga berat seperti berenang, bersepeda sekali seminggu.
- Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke. Risiko semakin meningkat saat tekanan darah tinggi dibarengi obesitas, merokok, kadar kolesterol tinggi.
- Kolesterol Darah Tinggi
Terlalu banyak kadar kolesterol jahat dalam darah dapat menyebabkan pembentukan plak di dinding arteri. Ketika plak menumpuk di arteri koroner yang memasok darah ke jantung dapat mengakibatkan risiko terkena serangan jantung.
- Diabetes
Masalah jantung kerap jadi penyebab utama kematian di antara penderita diabetes, terutama dalam kasus diabetes tipe dua. The American Heart Association memperkirakan 65 persen pasien diabetes meninggal karena beberapa bentuk dari penyakit kardiovaskular. Maka itu penderita diabetes disarankan segera memeriksakan atau melakukan kontrol darah guna menurunkan risiko terkena sakit jantung.
- Obesitas dan Kegemukan
Berat badan berlebih dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, dan berbagai faktor risiko utama penyakit jantung.
- Merokok
Merokok dapat meningkatkan detak jantung, mengencangkan arteri utama, dan dapat membuat waktu detak jantung tidak teratur, sehingga membuat jantung bekerja lebih keras. Merokok juga meningkatkan tekanan darah, salah satu faktor penyakit jantung koroner.
DELFI ANA HARAHAP