Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menutup mulut dengan plester atau mouth taping menjadi trik tidur yang sedang tren setelah beberapa pesohor melakukannya dengan tujuan membantu tidur dengan lebih senyap tanpa suara, dengkuran, atau insomnia. Aktris Gwyneth Paltrow, Ashley Graham, dan pesepakbola Erling Haaland termasuk yang melakukannya. Metode ini dianggap mudah dan non-invasif bagi yang biasa mendengkur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, apakah teknik tersebut baik dilakukan? "Mouth taping adalah teknik menutup mulut ketika tidur malam. Para influencer TikTok cara ini mencegah mendengkur dan mulut kering di pagi hari. Tujuannya untuk memaksa pernapasan lewat hidung. Bernapas melalui mulut saat tidur bisa memicu berbagai masalah," ujar pakar tidur Dr Hana Patel di Express edisi 28 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Patel menjelaskan bernapas dengan mulut bisa menyebabkan saluran napas kering dan iritasi, memicunya menjadi terlalu sensitif, mulut kering, sakit tenggorokan, dan batuk. "Orang yang bernapas dengan mulut dan bukan hidung lebih berpeluang mengalami gangguan tidur, termasuk sleep apnea," tambahnya.
Kenapa Populer?
Lalu, apa alasan mouth taping begitu populer? "Saat orang mengubah gaya hidup yang memprioritaskan kesehatan jangka panjang, mouth taping cocok untuk kebiasaan seperti puasa intermiten dan berendam air dingin," kata dokter gigi Rizwan Mahmood, salah satu pendiri klinik Ruh Dental di Inggris.
Mahmood memberi contoh Haaland yang memplester mulutnya setiap malam untuk meningkatkan performa atletisnya. "Gwyneth Paltrow juga memilih mouth taping dan mengklaim cara ini yang terbaik bagi kesehatan yang pernah ia temukan," tambah Mahmood.
Adakah Risikonya?
Dr Bhavini Shah dari LloydsPharmacy Online Doctor mengungkapkan di balik klaim berbagai manfaat, menutup mulut ketika tidur berbahaya, seperti menyebabkan sulit bernapas, mengganggu tidur, dan iritasi kulit. Ia juga mengingatkan cara ini tak cocok buat semua orang, terutama pemilik masalah kesehatan tertentu.
Sementara Mahmood menyebut sejumlah masalah kesehatan lain yang bisa muncul. "Hidung tersumbat, sleep apnea yang terdiagnosa, atau masalah pernapasan lain bisa membuat mouth taping tida aman," katanya.