Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mata juling dalam istilah medis disebut strabismus. Kondisi ini terjadi ketika kedua mata tidak sejajar dan tidak dapat bekerja sama untuk melihat serta cukup serius, bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Mata juling dapat menyebabkan gangguan penglihatan, seperti kesulitan memfokuskan pandangan ke satu titik. Hal ini cukup mengganggu dan dapat menjadi lebih serius jika tidak ditangani dengan baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Brebes di Jawa Tengah berkolaborasi dengan IDI Kabupaten Cilacap melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengobatan terhadap penyakit strabismus atau mata juling dengan cepat dan tepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyebab mata juling
IDI Kabupaten Brebes dengan alamat website idikabbrebes.org menjelaskan strabismus atau mata juling adalah kondisi di mana kedua mata tidak sejajar dan tidak fokus pada titik yang sama. Penyebabnya meliputi:
Faktor genetik atau keturunan
Pemilik anggota keluarga dengan strabismus memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini.
Gangguan pada otot mata dan masalah kesehatan
Ketidakseimbangan pada otot-otot yang menggerakkan bola mata menyebabkan ketidakmampuan untuk menjaga kedua mata tetap sejajar. Bagi orang dewasa, kondisi seperti stroke, cedera otak traumatis, atau penyakit saraf lainnya dapat mempengaruhi kontrol otot mata. Penyakit autoimun dan diabetes juga dapat menyebabkan pembengkakan otot di sekitar mata yang mengakibatkan strabismus dan dapat menyebabkan kerusakan saraf yang mempengaruhi otot mata.
Kelainan refraksi pada mata
Gangguan refraksi yang tidak dikoreksi dapat menyebabkan satu mata bekerja lebih keras dari yang lain, berpotensi jadi penyebab mata juling.
Cedera pada mata serta kelainan struktur pada wajah
Cedera pada mata atau kepala juga mempengaruhi otot atau saraf di sekitar mata dan dapat menyebabkan strabismus. Kemudian, kelainan struktur pada wajah dalam pembentukan tulang tengkorak dapat mempengaruhi posisi bola mata dan fungsi otot ekstraokular.
Proses penuaan
Seiring bertambahnya usia, otot-otot yang menggerakkan mata dapat mengalami degenerasi, menyebabkan ketidakstabilan posisi mata.
Pengobatan yang direkomendasikan untuk mengurangi gejala mata juling
IDI Kabupaten Cilacap menjelaskan strabismus biasanya tidak melibatkan obat-obatan dalam bentuk pil tetapi lebih kepada intervensi medis. Berikut beberapa pendekatan yang umum digunakan untuk mengatasi strabismus.
Kacamata khusus
Kacamata dapat membantu memperbaiki penglihatan dan mengoreksi masalah refraksi seperti miopia dan hipermetropia yang mungkin berkontribusi terhadap strabismus.
Obat tetes mata
Dokter mungkin meresepkan tetes mata atropin untuk mengaburkan penglihatan pada mata yang lebih kuat sehingga mendorong penggunaan mata yang lebih lemah. Namun, efeknya bersifat sementara.
Suntik botoks
Suntikan botoks dapat digunakan untuk melemahkan otot mata yang terlalu kuat sehingga membantu menyeimbangkan pergerakan kedua mata.
Operasi
Dalam kasus yang lebih parah, operasi mungkin diperlukan untuk mengencangkan atau mengendurkan otot-otot di sekitar bola mata untuk memperbaiki posisi dan kesejajaran mata.
Pengobatan untuk strabismus harus disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan. Karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis mata untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan rencana pengobatan yang sesuai.