Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Hari Darmawan Disemayamkan di Bali, Benarkah Pantai Buat Tenang?

Pendiri Matahari Departemen Store, Hari Darmawan, yang meninggal di Bogor disemayamkan di rumah duka, Bali. Hari Darmawan suka pantai di Bali.

12 Maret 2018 | 06.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Matahari Departemen Store, Hari Darmawan, yang meninggal di Bogor disemayamkan di rumah duka Kertha Semadi di Denpasar, Bali. "Perwakilan keluarga Roy Nicholas Mandey mengatakan Hari menyukai pantai-pantai di Bali. "Kesan beliau (Hari Darmawan) terhadap Bali (semasa hidup) sebagai tempat yang dinamis," kata Roy pada Ahad 11 Maret 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hari Darmawan ditemukan tewas pada 10 Maret 2018 di Sungai Ciliwung, Desa Jogjogan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ia diduga jatuh ke dalam sungai saat Jumat Malam. Roy mengatakan Hari Darmawan merupakan sosok yang menyukai traveling apalagi objek wisata pesisir di Bali. Dianggap bahwa pantai mampu memberikan ketenangan. Baca: Kaesang Pangarep 'Nebeng' Kakak, Simak 5 Bisnis Besar Kakak-Adik

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apakah benar pantai bisa memberikan ketenangan jiwa? Menurut penelitian di Inggris dan dipublikasikan pada Health Place Journal, seseorang yang tinggal di pesisir pantai memiliki kesehatan mental dan fisik yang lebih baik dibanding dengan mereka yang tidak. Para periset dari Michigan State University juga melakukan penelitian di ibukota Selandia Baru, Wellington, sebagai fokus studi kasus untuk mengevaluasi penduduk yang tinggal di lingkungan dengan pemandangan ruang biru atau hijau.

Penduduk yang tinggal di lingkungan pemandangan ruang biru, melihat Laut Tasman atau Samudera Pasifik. Sementara yang tinggal di lingkungan pemandangan hijau melihat hutan atau taman. Hasilnya, mereka yang tinggal di dekat air memiliki tekanan psikologis lebih sedikit. Baca: Harga Burung yang Mau Dibeli Jokowi Bisa Sampai Rp 2 Miliar?

Ilustrasi pantai. Travelvictoria.com.au

Tujuan awal dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek alam terhadap kecemasan dan depresi manusia, terutama di daerah perkotaan dimana ruang alam atau ruang hijau sangat minimal. Bahkan, promosi atas aktivitas fisik dan sosial terhadap ruang petak hijau di antara perkotaan juga ramai digencarkan. Hal ini karena hidup berada di dekat alam memiliki kemungkinan mengurangi tingkat stres seseorang.

"Ruang hijau dan biru diakui sebagai tempat terapeutik atau salutogenik, dimana dapat menurunkan tekanan psikologis dengan latar belakang kehidupan perkotaan," tulis para peneliti dari Michigan tersebut.

Dengan menggunakan data dari Survei Kesehatan Selandia Baru, para peneliti dapat membandingkan statistik kesehatan mental dengan tempat tinggal orang. Banyak penelitian lain yang telah meneliti hubungan antara kesehatan dengan kehidupan di pesisir pantai. Dan hasil penelitian tersebut menemukan peningkatan kesehatan mental pada orang-orang yang hidup dekat lingkungan air. Baca: Jokowi Suka Dengar Kicau Burung, Apa Kriteria agar Burung Menang?

Anda mungkin bertanya, mengapa pantai membuat Anda merasakan ketenangan dan kenyamanan. Dilansir dari NBC News, psikolog klinis dan pembawa acara podcast The Daily Aiding podcast, Richard Shuster, mengungkapkan ada beberapa faktor yang berperan.

"Warna biru telah ditemukan oleh sejumlah besar orang untuk dikaitkan dengan perasaan tenang dan damai," kata Shuster. "Menatap samudra benar-benar mengubah frekuensi gelombang otak kita dan menempatkan kita pada keadaan meditasi ringan." Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal American Association for the Advancement of Science, bahkan menemukan bahwa warna biru dikaitkan dengan dorongan kreativitas.

Ilustrasi berolahraga di pantai. Sxc.h

Shuster melanjutkan, bau angin laut juga turut memberi kontribusi pada keadaan tenang dan nyaman yang Anda dapatkan. Hal ini mungkin ada kaitannya dengan ion negatif pada udara yang Anda hirup. "Ini semacam perangsang bagi otak kita," kata Shuster.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Alternative Complementary Medicine juga menunjukkan bahwa terapi ion negatif dapat digunakan untuk mengobati gejala gangguan afektif pada seseorang. Dan pada akhirnya, tindakan sederhana seperti menyentuh pasir akan membuat Anda merasa semakin hanyut dengan suasana, "Sensasi fisik dengan meletakkan kaki Anda di pasir hangat membuat orang rileks," kata Shuster. Baca: Sebelum Bunuh Diri Jo Min Ki Tinggalkan Surat, Ini Kata Peneliti

Pemilik Chrysalis Psychological Services dan host Podcast Beyond Sofa, Sally Nazari, juga mengungkapkan bahwa suara ombak, ditambah dengan pemandangan ombak, mengaktifkan sistem saraf parasimpatis Anda, yang berperan membiarkan Anda untuk rileks dan merasa lebih hanyut dengan suasana.

Namun, rasa nyaman dan rileks yang Anda dapatkan dari pantai ternyata terpengaruh sedikit oleh efek plasebo, yaitu efek penyembuhan yang dilakukan pikiran Anda sendiri, "Banyak orang telah menganggap pantai sebagai tempat yang damai dan santai," kata Shuster. "Anda mempunyai harapan saat pergi ke pantai untuk bersantai, mendapatkan ketenangan dan kenyaman."

WASHINGTONPOST | NBCNEWS | ANASTASIA PRAMUDITA DAVIES | BRAM SETIAWAN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus