Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Denpasar -Pendiri Matahari Department Store, Hari Darmawan telah dikremasi di Krematorium Kertha Semadi kawasan Taman Mumbul, Nusa Dua, Bali pukul 12.35 Wita. Tangis dari keluarga inti dan kerabat mengiringi jenazah Hari Darmawan saat dimasukkan dalam liang Krematorium.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam proses kremasi jenazah tersebut, tampak hadir keluarga inti almarhum, kerabat dari luar daerah di Pulau Bali, karyawan Matahari Department Store dan rekan kerja maupun teman dekatnya. Anak kedua Hari Darmawan, Herman dalam sambutannya saat ibadah pelepasan jenazah mengenang sosok ayahnya semasa hidup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Terima kasih yang datang untuk bertemu terakhir kali dan memberikan penghormatan (Hari Darmawan). Kami keluarga sangat terharu rasa cinta semua yang kenal dengan Pak Hari," kata Herman Darmawan di Rumah Suka Duka Kertha Semadi, Denpasar, Rabu, 14 Maret 2018.
Herman mewakili keluarga juga menyampaikan permohonan maaf bila ada kesalahan ayahnya semasa hidup. "Semoga kesan dan kenangan Pak Hari menjadi pundak yang besar mengangkat dan menjadi landasan untuk (kita) lebih baik dan berbuat lebih besar dari dirinya. Janganlah berduka lagi," tuturnya.
Setelah dikremasi abu jenazah Hari Darmawan akan disimpan oleh keluarga. Keluarga akan menentukan waktu dan pantai tertentu untuk melarung abu jenazah Hari Darmawan. Saat ini keluarga Hari Darmawan belum bisa melarung abu jenazah karena umat Hindu di Bali sedang melakukan upacara melasti di pantai-pantai sebagai prosesi menjelang perayaan Nyepi.
Hari Darmawan, 77 tahun, pendiri Matahari Department Store sekaligus pemilik Taman Wisata Matahari (TWM), Puncak, Bogor, ditemukan tewas di Sungai Ciliwung.
Hari Darmawan ditemukan tidak jauh dari lokasi wisata miliknya di Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Sabtu pagi, 10 Maret 2018. Hari diduga jatuh ke sungai pada Jumat malam. Jenazah Hari Darmawan akan dikremasi pada Rabu, 14 Maret 2018.
BRAM SETIAWAN, ANTARA