Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Tiap 1 Februari dikenal sebagai Hari Hijab Sedunia sebagai peringatan dukungan para wanita mengenakan hijab atau kerudung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi pada hijabers, model jilbab yang tetap stand out membuat tampil tetap percaya diri. Dan terkadang yang membuat tidak nyaman ketika mengenakan hijab bukan karena modelnya tetapi karena bahannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk tetap menjaga tampilan hijab tetap rapi, maka para hijabers perlu memperhatikan bahan yang digunakan untuk hijab.
Mengenal Kain Pas buat Hijab
Ada beberapa bahan yang cocok untuk dijadikan hijab, merangkum dari berbagai sumber sebagai beriku:
1. Chiffon
Bahan chiffon atau sifon memang sudah banyak digunakan sebagai bahan jilbab. Sifon terbuat dari kapas dan serat sintetis membuat kerudung menjadi ringan dan lembut. Meskipun bahan sifon ini agak tipis dan licin, bahan ini tergolong bagus untuk kerudung karena tampilannya yang jatuh di badan dan natural.
Baca : 1 Februari Hari Hijab Sedunia: Bermula Gagasan Nazma Khan
2. Ceruti
Ceruti memiliki tampilan yang elegan dan mewah. Teksturnya yang seperti kulit jeruk sehingga sangat menawan ketika dikenakan. Bahan ceruti mudah dikreasikan dalam berbagai model sehingga tidak bingung jika dipakai pada keseharian. Dan biasanya bahan ceruti banyak digunakan pada kerudung pashmina.
3. Sutera
Bahan sutra sangat dikenal dengan harganya yang mahal, namun memiliki tekstur bahan yang lembut dan dingin sehingga sangat banyak hijab yang terbuat dari bahan ini. Namun yang menjadi kekurangannya adalah bahan sutera mudah kusut, sehingga membutuhkan perawatan khusus saat memakainya. Biasanya hijab dengan bahan sutra cocok untuk dipakai pada acara formal agar tampilan lebih elegan.
4. Hycon
Bahan hycon sekilas tidak jauh berbeda dengan sifon. Namun yang berbeda adalah tekstur sifon lebih licin daripada hycon. Sehingga bahan hycon lebih lembut dan nyaman jika dibandingkan sifon. Karena bahannya sangat tipis, biasanya hijab dengan bahan ini dibuat dengan model double layer.
5. Wolpeach
Bahan jenis ini lebih ringan dan harganya relatif mahal karena kualitasnya yang premium. Bahan wolpeach tidak menerawang seperti sifon sehingga bisa langsung menggunakannya tanpa dalaman. Bahannya dingin dan cocok dikenakan pada iklim di daerah tropis.
6. Katun
Bahan katun memiliki ciri yang tidak mudah kusut dan lentur. Sifatnya juga halus sehingga bisa membuat lebih nyaman untuk dipakai sehari-hari. Selain itu, katun juga mudah menyerap keringat sehingga bisa dipakai pada siang hari yang panas.
7. Voile
Bahan voile juga mirip dengan bahan hycon yaitu halus dan lembut. Sifatnya juga ringan dan mudah menyerap keringat sehingga nyaman untuk digunakan ketika siang hari. Namun bahan voile sedikit kaku sehingga akan lebih baik juka menggunakan dalaman agar lebih mudah mengkreasikan mdel dengan bahan hijab ini.
8. Spandex
Spandex memiliki ciri yang mengkilat. Bahannya lembut dan lentur sehingga nyaman dipakai untuk para hijabaer yang banyak bergerak. Selain itu bahan ini juga mudah menyerp keringat sehingga tetap nyaman ketika dipakai pada cuaca panas. Teksturnya yang elastis juga memudahkan untuk dikreasikan dalam berbagai model.
9. Polyester
Untuk tampilan casual, maka bahan polyester akan cocok dikenakan. Bahan ini bisa digunakan kemanapun dan kapanpun, bahannya juga tidak mudah kusut sehingga tampilan akan selalu terlihat rapih.
10. Rayon
Bahan rayon memiliki ciri yaitu mudah diatur, lentur dan tebal. Bahan ini cocok dikenakan untuk sehari-hari dan dikreasikan dengan barbagai macam model.
Itulah 10 jenis bahan yang bisa menjadi pilihan Anda untuk hijab.
FANI RAMADHANI
Baca juga : Dibanding Katun Masker Berbahan Sutera Dinilai Efektif Cegah Virus Corona