Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Hati Sehat dengan Temulawak

Kebiasaan nenek moyang mengkonsumsi temulawak demi kesehatan bisa diikuti masyarakat saat ini. Simak manfaat curcumin untuk kesehatan hati.

21 Oktober 2020 | 21.50 WIB

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania dalam webinar peluncuran Curcuma Force secara virtual, 21 Oktober 2020
Perbesar
Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania dalam webinar peluncuran Curcuma Force secara virtual, 21 Oktober 2020

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania mengatakan kebiasaan nenek moyang mengkonsumsi temulawak demi kesehatan bisa diikuti masyarakat saat ini. "Memang temulawak terbukti membantu memelihara kesehatan dan kebugaran seseorang," katanya dalam webinar kesehatan pada 21 Oktober 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Upaya pencegahan perlu dilakukan agar hati tetap sehat. Temulawak adalah salah satu tanaman asli Indonesia dengan nama latin Curcuma Xanthorrhiza. Tanaman herbal ini mengandung zat aktif berupa curcumin, yaitu senyawa berwarna kuning yang terkandung dalam temulawak dan kunyit yang sudah dipercaya oleh masyarakat Indonesia akan manfaatnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Inggrid, aktivitas curcumin bersifat antioksidan, anti peradangan, imunomodulator atau meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara meregulasi respon imun. Kemudian khasiat terkenal lainnya juga bersifat hepatoprotektor atau melindungi fungsi hati, melalui mekanisme kerjanya sebagai antioksidan yang dapat menangkal proses oksidasi oleh radikal bebas.

Adanya penyakit infeksi virus, misalnya penyakit hepatitis B atau C, konsumsi alkohol, kondisi dislipidemia (gangguan kadar lemak darah), maupun efek samping konsumsi obat-obatan tertentu, menimbulkan proses oksidatif yang mengakibatkan peradangan atau gangguan fungsi liver. Bila dibiarkan akan terjadi kerusakan hati yang permanen (fibrosis dan cirrhosis). "Dengan mengonsumsi curcumin sejak awal, itu lebih baik, karena proses oksidasi bisa dicegah," kata Inggrid.

Curcumin juga akan meredakan peradangan pada organ hati karena sifatnya sebagai anti-inflamasi. Selain bersifat hepatoprotektor, curcumin juga melindungi organ jantung, ginjal dan sistem saraf. Di samping itu, curcumin memiliki sifat sebagai antikanker, artinya mencegah proses perubahan sel normal menuju sel kanker. Curcumin juga bisa membantu pemulihan dari penyakit infeksi karena dapat membantu memperbaiki nafsu makan.

Ketika curcumin ditambah piperin, khasiatnya bertambah besar. Piperin adalah senyawa yang bisa dihasilkan atau diisolasi dari lada hitam atau cabai Jawa. Namun umumnya, zat itu ada di lada hitam. Piperin juga punya khasiat tersendiri yang mirip dengan curcumin, yakni antioksidan dan anti peradangan. "Piperin bagus jika dikombinasikan dengan curcumin. Karena curcumin ini sering kali sulit diserap oleh darah kita. Nah, dengan ditambahkan piperin, akan mempermudah absorpsi atau penyerapan curcumin dari saluran cerna ke dalam darah," kata Inggrid.

Menurut Inggrid, berdasarkan uji farmakokinetik dan uji bioavailabilitas, kombinasi antara curcumin dengan piperin bisa meningkatkan manfaat zat itu hingga 2000 persen. "Nantinya akan meningkatkan efektivitas," kata Inggrid.

Dokter spesialis penyakit dalam I Dewa Nyoman Wibawa menjelaskan karena memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan, kombinasi curcumin dan piperin bisa digunakan sebagai preventif (pencegahan) yang dapat dikonsumsi oleh pasien dengan risiko penyakit hati seperti pasien diabetes melitus tipe 2 dan pasien dengan riwayat hepatitis agar kesehatan hatinya tetap terjaga. "Mekanisme hepatoprotektif terjadi karena efek curcumin sebagai antioksidan yang mampu menangkap ion superoksida dan memutus rantai antar ion superoksida (O2-) sehingga mencegah kerusakan sel hepar karena peroksidasi lipid dengan cara dimediasi oleh enzim antioksidan yaitu superoxide dismutase (SOD) dimanaenzim SOD akan mengonversi O2 menjadi produk yang kurang toksik," katanya.

Curcurin yang terdapat di temulawak bisa dikonsumsi dalam bentuk segar atau ekstrak seperti Curcuma Force. "Mengonsumsi dalam bentuk yang segar, itu baik juga. Kelemahan yang segar itu adalah kita sulit untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang besar," kata Inggrid.

Salah satu tantangan ketika hendak mengkonsumsi temulawak dalam bentuk segar adalah memastikan apakah tanaman itu itu bebas dari cemaran pestisida, cemaran logam berat. Dengan mengkonsumsi ekstrak, Anda bisa mengkonsumsinya sacara praktis dan dosisnya terukur. Menurut Inggrid, curcumin bisa dikonsumsi setiap hari, karena berasal dari ekstrak temulawak. Ekstrak temulawak dinilai aman bila diminum dalam jangka panjang.

VP Researceh and Development SOHO Global Health Raphael Aswin Susilowidodo, mengatakan kandungan utama Curcuma Force yakni ekstrak curcuma xanthorrhiza atau biasa disebut temulawak serta ekstrak piperine untuk membantu meningkatkan bioavailabilitas cucurminoid. Targetnya ditujukan untuk pasien dengan gangguan hati, gangguan saluran pencernaan, dan untuk menjaga daya tahan tubuh sehari-hari.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus