Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ibu-ibu hamil, rajinlah menyantap ikan. Begitu seruan dari sekelompok ilmuwan di Kopenhagen, Denmark, yang baru merilis hasil penelitian bertopik ikan dan kelahiran prematur.
Tim ilmuwan tersebut dipimpin oleh Sjúr+ur Fró+i Olsen, ahli nutrisi dari Statens Serum Institut, Kopenhagen. Mereka mengamati 9.000 responden perempuan yang sedang hamil dalam trimester pertama. Berdasar pola makan sehari-hari, Olsen membagi responden dalam dua kelompok, yakni yang rajin menyantap ikan dan yang tak pernah memakannya.
Kemudian, Olsen mengikuti perkembangan para responden sampai tiba saat mereka melahirkan bayi. Pada akhir pengamatan, seperti dimuat dalam British Medical Journal edisi terbaru, terjadi 630 kelahiran prematur pada responden yang tak hobi menyantap ikan. Sementara itu, pada grup penggemar ikan hanya muncul 171 kasus kelahiran prematur.
Menurut Olsen, fenomena kelahiran prematur masih sangat misterius. Para ahli belum banyak mengetahui penyebab pasti seorang ibu melahirkan janin yang belum cukup umur. Salah satu penyebabnya, Olsen menduga, adalah kekurangan pasokan asam lemak tak jenuh pada makanan ibu hamil. Nah, "Asam lemak jenis inilah yang banyak terdapat pada ikan," kata Olsen seperti dikutip New Scientist pekan lalu.
Olsen menambahkan, teori ikan menguatkan kehamilan juga didukung oleh beberapa riset sebelumnya. Salah satu riset menyebutkan, kelahiran prematur jarang terjadi pada ibu hamil yang rajin mengonsumsi suplemen minyak ikan. Untuk mendapat gambaran yang lebih komplet, Olsen segera memperluas risetnya pada 80 ribu perempuan hamil di Denmark.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo