Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Stop Merokok dengan Olahraga
UNTUK berhenti merokok, ternyata mudah saja: lakukanlah olahraga. Saran ini didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan di University of Exeter di Inggris. Penelitian ini, seperti ditulis Daily Science, melihat bagaimana aktivitas otak para perokok terhadap rokok sebelum dan sesudah melakukan olahraga. Bagaimanapun, otak merupakan organ penting yang dapat menghentikan kebiasaan buruk ini.
Caranya, setelah olahraga selama sepuluh menit, aktivitas otak mereka dipindai dan direkam dengan magnetic resonance imaging. Pemindaian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana otak merespons gambar yang diberikan kepada mereka. Gambar rokok termasuk dalam 60 gambar yang dipertunjukkan.
Dari hasil pemindaian tersebut, didapat hasil aktivitas otak perokok yang tidak berolahraga menunjukkan keinginan menjamah nikotin yang kuat. Sebaliknya, keinginan mereka yang berkeringat untuk merokok turun drastis. Para peneliti menduga perbedaan aktivitas otak para perokok yang berolahraga ini disebabkan oleh meningkatnya dopamine yang dapat mengurangi keinginan merokok.
Menurut Kate Janse van Rensburg, pemimpin penelitian, olahraga merupakan alternatif bagi perokok yang ingin berhenti total. Tak perlu olahraga yang berat, cukup berjalan atau bersepeda selama 10-15 menit.
Ganja Picu Kanker Testis
BILA selama ini pemakaian mariyuana dalam pengobatan diketahui aman karena dianggap tidak menimbulkan efek kimia, hal itu harus segera direvisi. Mariyuana memiliki dampak yang luar biasa bagi timbulnya kanker testis.
Hasil ini didapatkan dari penelitian terhadap 369 lelaki di Seattle yang menderita kanker testis. Rupanya, 70 persen dari mereka yang terkena kanker itu pernah akrab dengan ganja. Risiko tertinggi muncul pada mereka yang mengisap ganja selama lebih dari 10 tahun secara rutin lebih dari sekali dalam seminggu. Nah, penggunaan mariyuana ini bisa mengurangi proses pembentukan sistem reproduksi yang dapat melawan kanker.
Memang, sampai kini, para ahli belum bisa menemukan penyebab pasti kanker ini. Bisa jadi faktor bawaan atau perkembangan testis yang tidak normal. "Kami ingin menyorot hubungan antara kanker testis dan penggunaan mariyuana," kata Stephen Schwartz, epidemiologis dan anggota Divisi Kesehatan Publik di Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson, Seattle.
Manfaat Kopi bagi Wanita
TIDAK hanya enak dan nikmat, tapi juga punya khasiat dahsyat. Itulah kopi, si biji hitam. Dalam penelitian sebelumnya, ngopi setidaknya 3-4 cangkir sehari bisa menurunkan risiko terserang demensia atau penyakit alzheimer.
Penelitian terbaru Circulation: Journal of the American Heart Association juga menunjukkan hasil yang menyenangkan. Menurut jurnal itu, pada perempuan yang secara rutin minum kopi sedikitnya empat cangkir sehari, risiko terkena stroke dapat berkurang hingga 20 persen dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah ngopi.
Seperti ditulis situs HealthDay, hasil ini diperoleh melalui penelitian terhadap 83 ribu wanita sejak 1980 hingga 2004. Caranya, wanita dengan rata-rata usia 55 tahun yang sebelumnya tidak memiliki riwayat buruk dengan stroke, serangan jantung, diabetes, atau kanker diperiksa kesehatannya empat tahun sekali.
Dari hasil pengumpulan data selama 24 tahun penelitian, terdapat 2.280 penderita stroke dan lebih dari separuhnya mengalami penyempitan pembuluh darah. Tentu itu merupakan persentase yang kecil.
Ternyata hampir 84 persen dari mereka adalah peminum kopi. Penelitian ini mendapatkan hasil minum kopi dua atau tiga cangkir sehari bagi perempuan bisa menurunkan risiko tersengat stroke hingga 19 persen dibandingkan dengan mereka yang hanya minum segelas kopi dalam sebulan. Minum lebih banyak lagi, risiko pun kian turun.
Tapi sorry, jika menikmati kopi ini sambil merokok, juga tidak ada manfaatnya. Pengaruh buruk dari nikotin akan melumat keperkasaan kopi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo