Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Info Kesehatan

4 Februari 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Orang Malas Cepat Tua

Suka bergerak tidak hanya pangkal sehat, tapi juga pangkal awet muda. Menurut penelitian terbaru King's College London, gaya hidup tidak aktif mempercepat proses penuaan. "Jadi, orang yang tidak suka bergerak tidak hanya rawan terhadap penyakit, tapi juga cepat tua," kata Lynn F. Cherkas, salah satu peneliti, seperti dikutip situs HealthDay, Selasa pekan lalu.

Kesimpulan tersebut didapat setelah peneliti menelaah aktivitas fisik, status sosial dan ekonomi, serta kebiasaan merokok dari 2.401 orang kembar. Peneliti juga mengumpulkan sampel DNA dan mengukur panjang hidup sel darah putih (leukosit)-daya tahan hidup leukosit menurun sejalan dengan penuaan. Ternyata, responden yang biasa bergerak dan berolahraga kemampuan hidup leukositnya juga relatif lebih lama. Bila daya tahan tubuh baik, seseorang pun lebih awet muda.

Ngorok Memicu Bronkitis Kronis

Orang yang selalu mendengkur tidak hanya mengusik kelelapan tidur orang di sekitar, tapi juga mengganggu kesehatan diri sendiri. Menurut penelitian Korea University Ansan Hospital, Korea Selatan, mengorok bisa memicu penyakit bronkitis kronis. "Walaupun mekanisme yang mendasari hubungan antara mendengkur dan bronkitis kronis belum diketahui," demikian ditulis di Archives of Internal Medicine edisi 28 Januari.

Bronkitis terjadi akibat iritasi atau gangguan saluran pernapasan pada paru. Bronkitis kronis biasanya disebabkan oleh merokok atau masuknya zat kimia beracun dan debu yang membandel tinggal dalam paru.

Penelitian melibatkan 4.270 responden. Mereka yang mengaku mendengkur enam atau tujuh malam setiap minggunya, 68 persen terkena bronkitis kronis. Sedangkan yang tidak mendengkur tidak terkena penyakit paru tersebut.

Hormon Lelaki Bukan Penyebab Kanker Prostat

Bagi para lelaki setengah baya yang sudah mulai khawatir dengan ancaman kanker prostat, temuan ini mungkin menarik. Ternyata, tidak seperti yang telah menjadi anggapan umum selama ini, banyaknya hormon androgen-hormon khusus laki-laki-dalam darah tidak memicu tingginya risiko terkena kanker prostat. Ini merupakan hasil penelitian Cancer Research UK Epidemiology Unit di University of Oxford, Inggris.

Penelitian yang dipublikasikan Journal of the National Cancer Institute edisi 29 Januari itu mendasarkan diri pada kajian ulang atas 18 studi-mewakili 95 persen dari penelitian-tentang kaitan antara kadar hormon dalam darah dan kanker prostat. "Dengan adanya bukti baru ini, penelitian tentang penyebab kanker prostat dapat diarahkan ke hal baru seperti kombinasi antara makanan, gaya hidup, dan lingkungan," kata Paul A. Godley, profesor dari University of North California.

Hati-hati di Usia 44 Tahun

Jangan terlalu percaya terhadap anggapan bahwa hidup mulai pada usia 40 tahun. Menurut penelitian University of Warwick dan Dartmouth College, Amerika Serikat, 44 tahun adalah usia terjadinya depresi paling hebat pada seseorang, baik laki-laki maupun perempuan. Sedangkan risiko depresi terendah terjadi pada orang-orang muda atau yang tua. Data yang mereka ambil sebagai dasar penelitian tidak main-main, yaitu pola yang terjadi pada dua juta orang di 80 negara.

Penelitian sebelumnya menyebutkan risiko depresi sama saja di segala umur: muda, tua, anak-anak, dan remaja. Ternyata itu tidak benar. Menurut temuan terbaru: puncak depresi orang terjadi di usia 44 tahun. "Ini terjadi pada laki-laki, perempuan, kaya, miskin, atau yang punya dan tidak punya anak," tutur Profesor Andrew Oswald, salah satu peneliti, seperti dikutip di situs BBC, Selasa pekan silam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus