Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Qaris Tajudin
Kantor berita AFP dan sejumlah media massa akhirnya mengeluarkan larangan bagi wartawannya untuk mengutip informasi dari Wikipedia. Ini adalah ensiklopedia online yang dikerjakan keroyokan oleh siapa saja. Kita dapat menambahkan informasi baru atau menyunting atau mengoreksi informasi yang dimasukkan orang lain. Masalahnya, sistem terbuka ini membuat kita kesulitan meminta pertanggungjawaban akan keabsahan informasi di dalamnya.
Di luar soal akurasi itu, ada perkembangan menarik dalam proses penulisan Wikipedia dalam proses penulisan dan penyuntingan Wikipedia Indonesia (Wiki tersedia dalam lebih dari 250 bahasa, termasuk Indonesia, Jawa, Banyumas, Sunda, dan Bugis). Sebagaimana Wiki dalam bahasa lain, Wikipedia Indonesia juga dikerjakan keroyokan, disunting bersama dan dikoreksi bareng-bareng. Sifat demokratis ini membawa masalah baru: banyak istilah yang tidak seragam. Padahal, mereka perlu keseragaman agar tidak ada pengulangan penulisan sebuah penulisan sebuah topik.
Untuk menyeragamkan istilah itulah para penulis Wikipedia Indonesia kemudian membuka forum bernama ”Warung Kopi (Bahasa)”. Di Warung Kopi inilah mereka membahas penggunaan istilah yang tepat. Terkadang yang didiskusikan cukup sederhana, yang timbul cuma karena pencetusnya malas membuka kamus. Tapi banyak juga ide menarik soal kebahasaan (terutama tentang kosa kata) yang didiskusikan.
Jangan berharap ada artikel serius semacam yang dibuat oleh para ahli bahasa. Di sini mereka—sebagian besar anak muda—melontarkan ide dengan bahasa gaul, ber-gue-lu. Tapi mereka serius: mereka tidak gampang menyerah untuk mencari kata asli Indonesia untuk menerjemahkan artikel dari Wikipedia bahasa Inggris atau bahasa lainnya. Misalnya, mereka membahas sejumlah istilah dalam ilmu komputer yang sebagian besar baru muncul setelah abad baru ini kita dibanjiri oleh kedahsyatan dunia maya. Lebih baik memakai flip-flop atau gulang-galing? Error atau galat? Zone atau mintakat? Newsgroup atau kelompok warta? Bandwith atau lebar pita? Password atau kata kunci? (selengkapnya klik http://id.wikipedia.org/wiki/Istilah_Internet_Indonesia).
Tidak cuma soal istilah Internet, tapi juga istilah lain seperti apakah Wikipedia akan menulis artikel tentang SEA Games dengan entri SEA Games atau Pesta Olah Raga Asia Tenggara (PORAT)? Kenapa UN kita terjemahkan menjadi PBB, tapi saat menulis kata ASEAN, kita tak menggunakan terjemahannya?
Daripada memakai paragraf atau alinea yang asing, kenapa tidak memakai perenggan saja? Kenapa masih banyak yang menulis Sansekerta (dengan dua e), padahal di Kamus Besar Bahasa Indonesia yang ada cuma Sanskerta (dengan satu e) atau Sanskrit?
Tentu masih banyak lagi hal yang dibahas dalam forum itu. Kadang-kadang ada tarik-menarik antara mereka yang ingin mempertahankan serapan dari bahasa Inggris (karena masih banyak istilah Inggris yang lebih dikenal pembaca) dan mereka yang mau mencari kosa kata alternatif, yang kadang asing di telinga kita. Tapi diskusi ini tetap menarik. Setidaknya keputusan dari diskusi itu akan mempengaruhi puluhan ribu pembaca yang mengakses lebih dari 73 ribu artikel dalam Wikipedia Indonesia.
Tampaknya—jika semangat mencari padanan kata dalam bahasa Indonesia ini tetap menyala—Wikipedia Indonesia akan melahirkan istilah baru untuk ilmu-ilmu modern yang malas diterjemahkan di buku atau artikel media massa tradisional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo