Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kentang Goreng Tak Picu Kanker Payudara
Temuan baru tentang kanker tak pernah berhenti. Ada yang menguatkan hasil sebelumnya atau malah berlawanan. Harvard School of Public Health dan Brigham and Women’s Hospital, Boston, Amerika Serikat, melansir hasil penelitian terbaru yang berlawanan dengan kepercayaan selama ini. Seperti yang dimuat CBS News, Selasa pekan lalu, disebutkan bahwa acrylamide, zat kimia yang muncul ketika makanan dipanaskan dalam suhu sangat tinggi, tidak ada kaitannya dengan kanker payudara.
Selama ini acrylamide, yang biasa terdapat dalam makanan cepat saji, dipercaya sebagai pemicu kanker. Bahkan ini telah menjadi berita besar pada 2002. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut acrylamide sebagai zat penyebab kanker (karsinogen). Namun kelompok peneliti, Lorelei Mucci dan kawan-kawan, ”mematahkan” anggapan tersebut.
Sekitar 100 ribu perawat perempuan di AS ikut sebagai responden dari 1980 hingga 2000. Selama masa penelitian, semuanya di`tanya tentang kebiasaan makan secara detail dan menye`luruh. Ini untuk memperkirakan berapa banyak acrylamide yang masuk ke tubuh. Setelah lebih dari 20 tahun terus diamati, peneliti menemukan sekitar 3.000 pende`rita kanker payudara dari total res`ponden. Namun tidak ada perbedaan berarti antara penderita kanker yang mengkonsumsi makanan dengan acrylamide yang tinggi dan yang rendah.
Virus Penyebab Obesitas
Hati-hati terhadap virus penyakit ”sepele” seperti influenza, mata merah, atau radang tenggorokan. Menurut penelitian terbaru Pusat Riset Pennington Biomedical, Louisiana, Amerika Serikat, virus umum itu dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas. Temuan ini dipresentasikan Dr Magdalena Pasarica dalam pertemuan para ilmuan American Chemical Society di Boston. Para peneliti berharap dapat menemukan antivirus untuk mengatasi obesitas yang disebabkan virus.
Menurut Pasarica, virus penyakit umum tersebut mampu mengubah sel induk (stem cell) jaringan lemak menjadi sel lemak. Peneliti juga menemukan adanya gen tertentu di dalam virus yang menjadi penyebab perubahan sel induk menjadi sel lemak. ”Tapi tidak setiap orang yang terinfeksi virus itu akan mende`rita obesitas. Kendati demikian, kami harus menemukan faktor pemicunya,” kata Pasarica, seperti dimuat di situs Medical News, Selasa pekan lalu.
Selama ini, yang dikenal sebagai penyebab obesitas adalah faktor genetis dan hal lain seperti makan berlebihan, makan makanan berlemak, kurang olahraga, dan obat-obatan. Belum ada yang ”mencurigai” virus sebagai pemicu obesitas. ”Namun temuan ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut,” kata Pasa`rica.
Hipertensi Anak Tak Terdiagnosis
Anak-anak dan remaja tidak terbebas dari ancaman hipertensi. Yang mengkhawatirkan, hanya 2-5 persen yang dapat terdiagnosis bahwa mereka sudah menderita tekanan darah tinggi pada usia muda. Ini adalah hasil penelitian terbaru Universitas Case Western Reserve, Cleveland, Amerika Serikat. ”Padahal identifikasi sejak dini terhadap anak-anak dan remaja pengidap hipertensi dapat membantu pencegahan stroke,” kata Dr Matthew L. Hansen, salah satu peneliti, seperti dimuat dalam situs Medical News, Selasa pekan silam.
Hansen dan kawan-kawannya meneliti seberapa banyakkah hipertensi tak terdiagnosis dan hipertensi di kalangan anak 2-18 tahun. Mereka memonitor 14.187 anak dan remaja paling tidak tiga kali selama Juni 1999 sampai September 2006. Peneliti menemukan 2,7 persen (507 orang) dinyatakan hipertensi. Namun hanya 26 persen (131 orang) yang sejak semula sudah didiagnosis hipertensi. Sedangkan sisanya, 74 persen (376 orang), tidak terdeteksi. Untuk itulah, Hansen menyarankan penggunaan peralatan medis yang lebih canggih dan pemeriksaan medis yang lebih teliti agar gejala hipertensi dapat diketahui sedini mungkin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo